Aksi unjuk rasa di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang sempat bubar kembali ricuh. Sejumlah massa aksi kembali ke lokasi dan melakukan tindak provokasi terhadap aparat kepolisian yang berjaga.
Aparat kepolisian mulai melakukan tindakan tegas pada massa aksi demonstrasi di depan kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (21/5) malam.
Setelah sempat membubarkan diri, massa kembali berkonsentrasi di depan Gedung Bawaslu pada pukul 21.30 WIB dan melakukan orasi-orasi. Namun bukan hanya orasi, para peserta aksi demonstrasi juga sempat merusak pagar barikade.
Sekitar pukul 22.15 WIB massa dimediasi oleh Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian, namun massa terus bersikap provokatif bahkan menantang petugas.
"Tembak pak tembak. Semua pasti mati kok," ujar salah satu massa aksi yang ditenangkan oleh Wakapolres.
Akhirnya sekitar pukul 22.35 WIB polisi menindak tegas dengan melakukan penghalauan massa ke arah Jalan Wahid Hasyim.
Beberapa orang terlihat diamankan dan digelandang oleh anggota kepolisian dari Sabhara dan Brimob ke Gedung Bawaslu.
Massa aksi berkumpul di jalur Transjakarta yang menuju arah Monas. Blokade jalan dan kawat berduri masih terpasang di sepanjang trotoar gedung Bawaslu menghadap Jalan MH Thamrin.
Massa yang berdatangan kembali tampak menyoraki setiap kendaraan keamanan yang melintas di depan Gedung Bawaslu.
Sebelumnya, satu ruas jalan menuju Bundaran HI sudah dibuka sejak aksi membubarkan diri.
Sementara itu, aparat keamanan sempat terlihat mencoba menghalau massa di depan pagar Gedung Bawaslu. Namun saat ini aparat tersebut terpantau meninggalkan massa dan kembali masuk ke Gedung Bawaslu. (Ant).