close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Poyuono menuding bangkrutnya program OK OCE di Jakarta lantaran kesalahan Jokowi. / Facebook
icon caption
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Poyuono menuding bangkrutnya program OK OCE di Jakarta lantaran kesalahan Jokowi. / Facebook
Pemilu
Selasa, 19 Maret 2019 19:29

Arif Poyuono Gerindra: OK OCE bangkrut karena Jokowi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Poyuono menuding bangkrutnya program OK OCE di Jakarta lantaran kesalahan Jokowi.
swipe

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Poyuono menuding bangkrutnya program OK OCE di Jakarta lantaran kesalahan Jokowi.

Hal itu diungkapkan oleh Arif saat diwawancara oleh Najwa Shihab dalam program di saluran youtube Narasi TV. Saat itu, Arif berkomentar lantaran cawapres yang diusungnya, Sandiaga Uno, menargetkan program OK OCE akan diduplikasi ke tingkat nasional.

"OK OCE itu adalah dunia usaha secara mandiri, bukan bekerja kepada sebuah perusahaan. Kalau tadi dikatakan OK OCE bangkrut, penyebabnya masalahnya adalah kegagalan Joko Widodo," kata dia dalam unggahan video, Selasa (19/3).

Menurut dia, OK OCE itu konsepnya super market. Gerai itu bangkrut lantaran tidak ada yang beli lantaran daya beli masyarakat semakin turun.

Hal itu terjadi lantaran program ekonomi yang dikelola oleh Jokowi memburuk. Terutama utang semakin menumpuk, defisit membesar, namun ekonomi tak mampu terkerek.

Sebagai informasi, OK OCE adalah kepanjangan dari One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship. Program ini diusung oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilgub DKI Jakarta 2017.

Sandi menyebutkan, program OK OCE di DKI Jakarta sudah bisa menurunkan pengangguran 20.000 orang pada 2018. Dia mengklaim hasil positif lantaran telah memberikan pelatihan, pendampingan, pemasaran, kemudahan perizinan, dan permodalan.

Hingga 12 Maret 2019, jumlah anggota OK OCE mencapai 64.220 pendaftar. Sedangkan, angka pengangguran di DKI Jakarta menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 290.120 pada Februari 2018, dari tahun sebelumnya 292.700 orang. Namun, kedua data tersebut tidak saling berkorelasi positif.

Menanggapi hal tersebut, Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu, mengatakan data OK OCE yang mendaftar ada 54.000 orang. Dengan anggaran Rp3,9 miliar per tahun, maka jika dibagi rata masing-masing hanya mendapatkan Rp74.000 per orang.

"Menurut data yang lain, gerai OK OCE yang mau dibangun itu ada 44 dalam setahun. Faktanya cuma tujuh, empatnya bangkrut, sisa tiga. Bagaimana keberhasilannya?" urainya.

Menurut dia, program gagal di Jakarta yang akan dinasionalkan dinilai dapat menduplikasi kejadian di Ibu Kota. OK OCE ini dinilai tidak bisa menjadi program pemprov DKI Jakarta lantaran tidak ada payung hukum.

"Ini tidak ada hubungannya dengan Jokowi," kata Adian.

Jika ditelusuri lebih jauh, Arif Poyuono juga pernah menyalahkan Jokowi terkait kasus penyalahgunaan narkoba oleh politisi Partai Demokrat Andi Arief. 

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan