close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mantan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah usai mencoblos di TPS 15, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Rabu, 14 Februari 2024. /Foto Instagram @ariefwismansyah
icon caption
Mantan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah usai mencoblos di TPS 15, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Rabu, 14 Februari 2024. /Foto Instagram @ariefwismansyah
Pemilu
Jumat, 10 Mei 2024 11:28

Babak baru Pilgub Banten 2024: Arief menantang Airin

Mantan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mendeklarasikan siap maju sebagai salah satu kandidat di Pilgub Banten 2024.
swipe

Bursa kandidat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024 kian memanas setelah mantan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mendeklarasikan siap maju sebagai salah satu kandidat. Arief mengaku siap bertarung melawan eks Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dan mantan Gubernur Banten Rano Karno. 

Untuk memuluskan langkahnya, Arief sudah mendaftarkan diri ke tiga partai politik yakni NasDem, PDI-Perjuangan, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Ia berharap memperoleh tiket maju dari tiga parpol tersebut. 

"Enggak cuma tiga, tapi saya berharap semoga semua partai bisa sinergis dalam memberikan dukungan dalam pemilukada ini untuk bersama-sama meraih kemenangan masyarakat Banten untuk kemajuan Banten," kata Arief kepada wartawan di Serang, Banten, Selasa (7/5) lalu. 

Arief mengikuti langkah Airin yang sebelumnya juga sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur dari NasDem, PDI-P, dan PAN. Sejak beberapa bulan lalu, Airin sudah diplot Partai Golkar untuk maju di Pilgub Banten 2024. Berbeda dengan Airin, Rano Karno hingga kini masih menunggu lampu hijau dari PDI-P. 

Selain ketiga sosok itu, Pilgub Banten diprediksi bakal diramaikan eks Bupati Pandeglang Dimyati Natakusumah dan eks Gubernur Banten Wahidin Halim. Dimyati rencananya bakal diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sedangkan Wahidin mengaku masih "cek ombak."

"Kita akan melihat. Kita sedang melakukan survei untuk mengetahui tren masyarakat saat ini. Harus menggunakan perhitungan. Jangan sampai terjebak jebakan Batman. Saya masih menghitung berbagai kemungkinan,” kata Wahidin kepada wartawan di Banten, belum lama ini.  

Analis politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Ahmad Chumaedy menilai Pilgub Banten sudah memasuki episode baru: koalisi parpol dan pengerucutan kandidat. Ia menyebut sudah ada dua poros politik yang terbentuk, yakni kubu Airin dan penantang Airin. 

"Kutub pertama itu dikendalikan oleh Airin Rachmi Diany. Kutub kedua ini dikendalikan oleh kandidat yang tidak terakomodir oleh Airin Rachmi Diany sebagai calon wakil gubernurnya," ucap pria yang akrab disapa Memed ini kepada Alinea.id, Kamis (9/5).

Memed menduga kebanyakan kandidat masih ragu untuk maju di Pilgub 2024. Berbasis hasil survei, elektabilitas Airin sulit dikejar kandidat lain. Di Pileg 2024, Airin juga sukses lolos ke Senayan dari dapil Banten III dengan raupan 302.878 suara. Secara nasional, Airin masuk dalam jajaran caleg dengan raupan suara terbesar. 

"Saya lihat semua kandidat yang muncul belakangan ini mereka semua berhasrat untuk menjadi wakilnya Airin karena pertimbangannya survei yang ada bahwa Airin jauh atau suaranya lebih tinggi atau lebih signifikan ketimbang kandidat- kandidat lain," ujar Memed.

Terkait pernyataan Arief yang mengaku siap melawan dinasti politik di Banten, Memed menduga ada peristiwa politik di belakang layar yang membuat Arief terkesan tergesa-gesa maju jadi kandidat Pilgub Banten. Ia menyebut ada kemungkinan tawaran Arief untuk jadi wakil Airin ditolak. 

"Setelah dia Arief mendeklarasikan ini, terlihat hasrat politiknya mulai memuncak... Tetapi, jika pilihan dari kutub kedua ini adalah figur Arief Wismansyah, menurut saya, Airin hanya dapat lawan tanggung, bukan lawan tangguh," ucap Memed.

Menurut Memed, hingga kini Airin masih dominan. Ia merinci setidaknya tiga variabel yang membuat Airin sulit tertandingi. Pertama, jaringan infrastruktur keluarga Airin dan Golkar yang sangat kuat di Banten. Kedua, catatan positif kepemimpinan Airin saat menjadi Wali Kota Tangerang Selatan.  

"Sebagai pemimpin perempuan Airin merupakan strong representation of women atau representasi perempuan yang kuat dan dikelilingi oleh circle politik dan jaringan yang memiliki kapabilitasnya yang cukup," ucap Memed. 

Ketiga, hasil Pileg 2024 memposisikan Airin sebagai figur pengerek suara Golkar yang cukup besar di Banten. Sebagai Ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Banten Prabowo-Gibran, Airin sudah punya cukup modal kekuatan yang sulit tertandingi calon lain yang ingin maju Pilgub Banten. 

"Bagaimana dengan Arief? Pertama, secara kualitas kepemimpinan, Arief apple to apple dengan Airin yang sama-sama memimpin sebuah kota. Pamornya masih tetap leading Airin. Kedua, track record politik Arief pun masih ketinggalan jauh Airin. Arief hanya kuat di satu daerah, berbeda dengan Airin merata di 8 kabupaten dan kota se-Banten," ucap Memed.

Analis politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin sepakat Airin sulit ditekuk di Pilgub Banten. Apalagi, kandidat penantang Airin yang muncul hanya "sekelas" Arief, Rano Karno atau Dimyati. 

"Dari sisi ketiga aspek kontestasi pemilihan kepala daerah seperti popularitas, elektabilitas, dan isi tas Airin masih unggul dari calon lain. Saya melihat Arief bukan lawan sepadan bagi Airin," kata Ujang kepada Alinea.id. 

 

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan