close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo memperkenalkan kartu sakti kebijakannya kepada warga. Antara Foto
icon caption
Presiden Joko Widodo memperkenalkan kartu sakti kebijakannya kepada warga. Antara Foto
Pemilu
Jumat, 29 Maret 2019 18:23

BPN: Kami tak pernah bilang Pak Jokowi komunis

Debat keempat Pilpres 2019 dinilai jadi ajang klarifikasi.
swipe

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dian Islamiati Fatwa, mengaku pihaknya tak pernah menuding calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo sebagai seorang yang menganut paham komunis. 

Sebaliknya, kata Dian, malah calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang diserang dengan tudingan ingin mendirikan negara Islam dengan menerapkan khilafah. 

Karena itu, dia menilai, pada debat keempat pemilihan presiden atau Pilpres 2019 yang akan berlangsung pada Sabtu, (30/3) di Hotel Shangrila nanti bakal jadi ajang untuk klarifikasi dari masing-masing kedua calon presiden tersebut. 

“Saya pikir penting sekali mengklarifikasi. Kami tidak pernah mengatakan bahwa Pak Jokowi itu komunis lho,tidak pernah. Apa yang dilakukan oleh mereka justru menyebut Prabowo akan mendirikan khilafah,” kata Dian dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Jumat, (29/3).

Dian memastikan, pada debat capres kali ini Prabowo tak akan melempar narasi yang bisa menyulut perpecahan. Pihaknya justru ingin menjaga marwah kelembagaan bahwa ajang pemilu kali ini bisa berjalan damai. Sebab, bagi paslon 02, Prabowo-Sandi, persoalan ideologi dianggap sudah selesai. 

Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk kalangan milenial, Ahmad Baihaqi menyebut bahwa di debat keempat nanti Jokowi bakal menegaskan kembali komitmennya kepada ideologi Pancasila. 

"Pak Jokowi ingin mengkonfirmasi, mengklarifikasi akan adanya ideologi-ideologi yang mengancam Pancasila. Beliau sendiri telah menyatakan sikapnya akan menggebuk organisasi yang sedikit radikal dan mengancam Pancasila. Organisasi seoerti itu dapat dipastikan akan dihapuskan dari negeri ini,” kata Ahmad. 

Analis politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai bahwa debat keempat ini memang cocok untuk menjadi tempat bagi para paslon untuk mengklarifikasi semua tuduhan soal ingin mengubah ideologi Pancasila. 

Menurutnya, Jokowi adalah calon presiden yang kerap mendapatkan tudingan sebagai antek PKI. Sedangkan Prabowo sering dituduh ingin mendirikan negara khilafah. Karena itu, dia berharap usai debat keempat nanti tak ada lagi yang mengungkit soal isu pengubahan ideologi Pancasila. 

"Itulah ajang pada debat keempat, menjadi panggung agar mereka mengklarifikasi bahwa mereka tidak seperti yang dituduhkan publik. Itu ajang konfirmasi tuduhan yang liar, supaya isu ini harus berhenti," ucap Pangi.

img
Rakhmad Hidayatulloh Permana
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan