Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto telah mengumumkan 65 nama bakal menteri yang akan duduk di kabinetnya jika berhasil memenangkan Pilpres 2019. Hal itu disampaikan langsung Prabowo saat kampanye terbuka di Gedung Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4).
Dalam pidatonya, Prabowo sempat menyebut beberapa nama-nama beken seperti Didik J Rachbini, Rizal Ramli, hingga nama sekaliber Dahlan Iskan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum PAN Didik J Rachbini mengaku, tidak tertarik dengan ajakan Prabowo tersebut, lantaran ingin fokus ke dunia pendidikan dan membina para peneliti di INDEF tempatnya bernaung.
"Saya sudah lama tak mencalonkan diri sebagai pileg. Kegiatan saya sekarang, lebih ke akademik, mengajar mahasiswa dan membina adik-adik di INDEF," katanya kepada Alinea.id, Jumat (12/4).
Tak hanya itu, ia pun mengaku tak tertarik lagi dengan tawaran menteri. "Saya ini sudah kena di gosok-gosok selama 10 tahun, katanya calon mentari lah, calon ini, calon itu," katanya.
Didik mengaku berhubungan baik dengan Prabowo, namun hanya sebatas memberi masukan perihal perekonomian kepada capres 02 itu. "Tak usah dibesar-besarkan berita itu, saya itu hanya memberi masukan saja ke Pak Prabowo," katanya.
Sementara, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional BPN Prabowo-Sandi yang turut disebut Prabowo, Suhendra Ratu Prawiranegara, mengatakan, daftar nama tersebut belum final bakal jadi menteri. Sebab belum ada pembicaraan mengenai pembagian kursi, jika Prabowo-Sandi menang.
Kendati demikian, Suhendra mengatakan, 65 nama yang tertera di catatan Prabowo itu, adalah orang yang bakal membantu kerja Prabowo jika terpilih. "Entah di mana nanti posisinya, bisa di kementerian atau di BUMN. Itu prerogatif Prabowo-Sandi," katanya.
Hal tak jauh berbeda disampaikan Juru Debat BPN Prabowo-Sandi, Dian Fatwa. Ia mengatakan, nama-nama yang disebutkan Prabowo adalah orang yang selama ini membantu Prabowo dalam berkampanye, dan belum bisa dipastikan sebagai menteri.
"Saya itu kan sudah membantu Prabowo sejak lama, jadi itu adalah daftar nama yang membantu Pak Prabowo," katanya.
Sementara Ketua Umum APTISI Budi Djatmiko, mengaku membantu Prabowo secara profesional jika terpilih menjadi presiden. Terutama hal-hal apa yang harus dilakukan dan keinginan rakyat yang harus dipenuhi agar Indonesia menjadi negara adil dan makmur, dari bidang riset teknologi dan pendidikan.
"Saya kira tidak ada di antara kami meminta jabatan apapun, terutama saya membantu Insya Allah penuh keikhlasan. Kami hanya ingin perubahan ke arah yang lebih baik, bukan jabatan," terangnya.