close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Debat pilpres kedua yang berlangsung pada Minggu (17/2) minim membahas soal sumber daya alam dan lingkungan./Alinea.id,Ahmad Rifwanto.
icon caption
Debat pilpres kedua yang berlangsung pada Minggu (17/2) minim membahas soal sumber daya alam dan lingkungan./Alinea.id,Ahmad Rifwanto.
Pemilu
Senin, 18 Februari 2019 00:45

Catatan minus debat pilpres kedua soal lingkungan

Kedua capres belum mampu menawarkan paradigma pembangunan berbasis karakteristik alam, lingkungan dan kultur.
swipe

Debat kedua calon presiden (capres) semalam (17/1) dengan tema besar ekonomi seperti: pangan, energi, sumber daya dan lingkungan serta energi tidak menyoal sejumlah tema. Sebab, pada tema sumber daya dan lingkungan justru luput dibahas oleh kedua calon presiden (capres). 

Kepala Departemen (Kadep) Advokasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Zenzi Suhadi menilai kedua kandidat capres belum mampu menawarkan paradigma pembangunan berbasiskan karakteristik alam, lingkungan dan kultur rakyat indonesia. 

Catatan Zenzi antara lain: perbaikan tata kelola sawit, soal perampasan tanah dan lingkungan hidup yang dinilai tidak sepenuhnya terjawab. Selain itu, kedua kandidat masih terjebak pada isu penggunaan minyak sawit untuk biofuel.

Seharusnya yang dijawab kedua kandidat adalah penggunaan biofuel atau B20 yang dapat dirancang untuk meningkatkan kapasitas petani dan menyerap produksi petani sawit secara langsung. Misalnya: memproduksi bahan bakar yang dan dapat digunakan oleh masyarakat.

"Inilah makna mandiri, selama ini penyediaan sawit untuk biofuel diambil dari perusahaan besar," ucapnya.

Lanjutnya, bahasan reforma agraria berdasarkan dari jawaban calon pertahana yang menyebut perhutanan sosial dan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) sudah dijalankan tidak menjawab akar permasalahan dari Reforma Agraria. Justru yang terlihat adalah bagaimana menghindari proses penyelesaian konflik sosial, seperti rakyat dengan perusahaan.

Sedangkan untuk Paslon nomor urut 02, Zenzi, menilai jawaban Prabowo, terkesan ingin mengembalikan mandat dari Undang-Undang 1945. Tetapi, tidak menjawab dengan strategi dan agenda kongkretnya. 

Soal energi, saat kedua capres ingin mendorong minyak sawit sebagai pengganti energi terbaru belum memuaskan. Sebab, cara tersebut akan menguntungkan pengusaha sawit. Sumber-sumber energi berkelanjutan seperti: angin, mikrohidro dan gelombang juga tidak disinggung oleh kedua kandidat. 

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan