Saat ditanya mengenai pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) Indonesia dalam debat pilpres kedua Minggu (17/2), calon presiden 01 Joko Widodo mengatakan Indonesia sudah mampu memproduksi energi biodiesel.
Jokowi mengatakan ke depan, Indonesia akan mengurangi pemakaian energi fosil secara bertahap. Caranya, dengan meningkatkan produksi B20. “Sudah kita mulai dengan melakukan produksi B20. Ini akan kita teruskan sampai ke B100,” katanya.
FAKTA : BENAR
Dari data Kementerian Perindustrian, kapasitas crude palm oil (CPO) nasional mencapai 38 juta ton pada tahun 2017. Sebanyak 7,21 juta ton di antaranya untuk keperluan ekspor, dan kebutuhan pangan nasional sebesar 8,86 juta ton.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pasokan ini sudah mencukupi produksi bahan bakar biodiesel B20. “Indonesia masih mencukupi bahan baku untuk produksi biodiesel yakni minyak sawit mentah atau CPO,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Jumat (1/2).
Airlangga mengatakan pengembangan jangka menengah setelah program B20 ini akan terus dilakukan dengan mendorong industri biofuel 100% atau B100.
Airlangga juga mengatakan Indonesia sudah memiliki teknologi untuk biofuel 100% dan teknologi yang sama dengan fuel oil. Sehingga, tidak mengganggu kondisi teknis dari kendaraan bermotor ataupun pembangkit dan yang lainnya.
“Jadi, kita beralih dari bio 20% ke depannya jangka menengah, waktunya nanti pemerintah tentukan, menuju ke green diesel, 100% diesel.
Lebih lanjut, pemerintah mengklaim akan terjadi substitusi impor dengan biofuel atau biodiesel 100% atau green diesel. "Dengan demikian kita menjadi mempunyai daya tahan atau kemandirian,” pungkasnya.