close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4). /Antara Foto.
icon caption
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4). /Antara Foto.
Pemilu
Sabtu, 13 April 2019 21:56

Cek fakta: Kata Prabowo, Indonesia tak produksi apa-apa

"Bangsa Indonesia tidak produksi apa-apa. Kita hanya bisa menerima bahan produksi dari bangsa-bangsa lain,” ujar Prabowo Subianto.
swipe

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam menyampaikan visi dan misinya mengatakan, kekayaan nasional mengalir ke luar negeri dan kita tak produksi apa-apa.

“Bahwa kekayaan nasional Indonesia mengalir ke luar negeri, lebih banyak uang warga negara Indonesia di luar. Bangsa Indonesia tidak produksi apa-apa. Kita hanya bisa menerima bahan produksi dari bangsa-bangsa lain,” ujar Prabowo Subianto di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4).

SALAH

Indonesia sudah memproduksi alutsista jenis kapal selam yang dinamakan KRI Alugoro-405 yang diproduksi PT PAL Indonesia. Kapal selam ini diresmikan pada 11 April 2019 di Dermaga Fasilitas Kapal Selam PT PAL Surabaya, dan dihadiri Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Staf Angkatan Laut, Siwi Sukma Adji.

Selain itu, dilansir dari situs PT Pindad, berbagai produk pendukung militer juga dihasilkan oleh BUMN di bisnis industri pertahanan ini. Misalnya, munisi kaliber 5,56 mm, senapan serbu (SS-2), dan Panser Anoa 6x6. Seluruh alutsista ini diekspor ke beberapa negara.

Selain itu, pada 20 Januari 2019 PT INKA (Persero) mengirimkan kereta dengan tipe BG (Broad Gauge) dengan jumlah 15 buah untuk Bangladesh Railway. Secara keseluruhan, PT INKA (Persero) memproduksi 250 kereta untuk Bangladesh Railway dengan rincian, 50 kereta tipe BG (Broad Gauge) dan 200 kereta tipe MG (Meter Gauge).

Pada 2017 PT INKA memenangkan tender Bangladesh Railway dengan total nilai kontrak sebesar US$ 100,89 juta untuk 250 kereta yang dikirim sejak 20 Januari 2019. Sebelumnya, pada 2016 PT INKA juga telah mengekspor sebanyak 150 kereta dengan nilai kontrak senilai US$ 72,39 juta, dan 50 kereta ke Bangladesh pada 2006 dengan nilai kontrak sebesar US$ 13,8 juta.

Selain ke Bangladesh PT INKA juga pernah memenuhi pesanan kereta ke luar negeri lainnya, meliputi Power Generating Car (PGC) dan gerbong barang ke Malaysia; Well Wagon ke Singapura; Ballast Hopper Wagon (BHW) ke Thailand; Lokomotif ke Filipina; dan Blizzard Center Sills ke Australia.

Saat ini, PT INKA sedang melakukan penyelesaian produksi 438 kereta pesanan PT KAI (Persero) yang hingga kini telah terkirim 288 kereta. Adapun produk pesanan PT KAI lainnya, yakni 31 trainset Light Rail Transit (LRT), di mana setiap trainset terdapat 6 kereta yang akan dikrimkan mulai pertengahan 2019.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan