Dalam debat keempat pemilihan presiden (pilpres), calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan pertahanan dan keamanan di Indonesia masih lemah. Indonesia masih berada di bawah negara tetangga Singapura.
Prabowo juga menyebut anggaran militer Indonesia hanya 0,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB/GDP) dan 5% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara, anggaran pertahanan Singapura 3% dari APBN dan 30% dari APBN.
"Pertahanan Indonesia masih lemah dan harus diperbaiki," kata Prabowo, dalam debat capres di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3).
BENAR
Anggaran pertahanan Indonesia pada 2019 sebesar Rp108,4 triliun. Sementara itu, APBN Indonesia pada 2018 sebesar Rp1.643,4 triliun. Jadi, angggaran pertahanan dan keamanan Indonesia sekitar 6% dari APBN.
Anggaran belanja militer Indonesia berada di peringkat 30 sebesar US$6,9 miliar atau setara dengan Rp98 triliun dengan kurs Rp14.240. Di Asia Tenggara, anggaran Indonesia kalah dari Singapura yang berada di peringkat 23 dengan anggaran US$9,7 miliar atau setara dengan Rp138 triliun.