close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Joko Widodo. Antara Foto
icon caption
Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Joko Widodo. Antara Foto
Pemilu
Senin, 11 Februari 2019 14:13

Daftar nama politisi terlibat pertambangan di balik kedua capres

Di balik 2 kandidat calon presiden disokong oleh orang-orang yang memiliki kepentingan dengan industri pertambangan.
swipe

Menjelang debat kedua calon presiden pada 17 Februari 2019, Jaringan Tambang Nasional atau JATAM membeberkan nama-nama politisi terlibat dalam pertambangan yang memberikan dukungan bagi kedua calon presiden, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.

Koordinator JATAM, Merah Johansyah, mengatakan kedua kandidat memiliki kaitan erat dengan nama-nama yang diduga terkait dengan industri pertambangan. Karena itu, baik Jokowi maupun Prabowo patut dipertanyakan terkait komitmen mereka soal dampak kerusakan lingkungan akibat adanya aktivitas pertambangan.

“Tulang punggung politik kita masih di sektor pertambangan. Para penyokongnya adalah mereka oligarki politik,” kata Merah dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat pada Senin, (11/1).

Merah menyebut, di belakang kedua kandidat baik pasangan Joko Widodo maupun Prabowo Subianto disokong oleh orang-orang yang memiliki kepentingan dengan industri pertambangan, terutama pertambangan batu bara.

Di kubu Jokowi-Ma'ruf Amin, kata Merah, ada nama Luhut Binsar Panjaitan, Fachrul Razi, Suaidi Marasabessy yang tergabung dalam Tim Bravo 5.  Ada pula nama Hary Tanoesoedibjo, Surya Paloh, Wahyu Sakti Trenggono, Jusuf Kalla, Jusuf Hamka, Andi Syamsuddin Arsyad, Oesman Sapta Oedang dan Aburizal Bakrie.

Sedangkan di kubu Prabowo Subianto, melibatkan calon wakilnya Sandiaga Uno, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, Maher Al Gadrie, Hashim Djojohadikusumo, Sudirman Said dan Zulkifli Hasan.

“Soal biaya kampanye diduga dari perusahaan dan oligarki tambang, bagaimana mungkin keluar dari energi fosil karena keduanya dihuni pebisnis energi fosil itu sendiri,” ucap Merah.

Karena itu, menurut Merah, sulit bagi kedua calon presiden mengangkat isu dampak lingkungan akibat adanya pertambangan dalam perdebatan pada minggu mendatang. Narasi soal lingkungan pun diketahui masih minim dalam visi-misi kedua kandidat. Juga persoalan diskriminasi para aktivis lingkungan hidup tidak banyak muncul diperbincangkan oleh keduanya. 

“Debat itu hanya basa-basi saja. Mana mungkin membicarakan soal nasib masyarakat sedangkan di belakang keduanya adalah orang yang terhubung dengan tambang baik secara langsung maupun tidak,” ujarnya.

img
Armidis
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan