Dahlan Iskan dan Gatot Nurmantyo berbalik dukung Prabowo
Kampanye terakhir Prabowo Subianto di Surabaya diwarnai pernyataan resmi dukungan dari Dahlan Iskan dan Gatot Nurmantyo.
Dahlan Iskan merupakan pemilik media Grup Jawa Pos sekaligus mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era Presiden Susilo Bambang Yudhyono. Sedangkan, Gatot Nurmantyo adalah mantan Panglima TNI.
Dahlan mengatakan, menjelang Pemilu 2014 silam, dirinya menggelar deklarasi besar-besaran untuk mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Saat itu, Dahlan mengaku kepincut dengan program revolusi mental dan ekonomi yang diusung Jokowi-JK.
Akan tetapi, Dahlan menilai program yang dijanjikan itu tidak terlaksana hingga akhir periode kepemimpinan Jokowi-JK. "Kali ini, saya menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo," ujarnya saat memberikan sambutan dalam kampanye akbar bertajuk "Indonesia Menang" bersama Prabowo-Sandi di Gedung Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4).
Dia mengaku, nasibnya selama lima tahun terakhir ini merupakan risiko sebagai bentuk pengabdian kepada negeri. Dahlan terjerat tiga kasus dugaan korupsi yakni aset BUMD Jatim, gardu listrik, dan mobil listrik.
Menurut Dahlan, hal tersebut sama seperti risiko Jokowi sebagai presiden yang difitnah selama 4,5 tahun terakhir. Demikian pula seperti risiko Prabowo Subianto yang difitnah selama 17 tahun terakhir.
Dahlan mengungkapkan, lima tahun lalu sebenarnya para pimpinan Dahlanis, sebutan untuk kelompok pendukung Dahlan Iskan, telah mengambil sikap mayoritas untuk mendukung Prabowo-Hatta. Namun, justru saat itu Dahlan menggunakan hak veto untuk mendukung Jokowi-JK.
"Nah sekarang, ganti saya yang ikut para pimpinan Dahlanis se-Indonesia mendukung Prabowo-Sandi," kata dia yang disambut gemuruh tepuk tangan ribuan pendukung Prabowo-Sandi.
Sementara itu, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo juga menghadiri acara yang sama. Dia datang atas undangan langsung Prabowo Subianto.
"Saya hadir ke sini demi merah putih, demi negara dan bangsa," kata Gatot.
Prabowo saat pidato menyebutkan sekitar 60 nama para pakar dan akademisi di bidangnya masing-masing akan membantunya di pemerintahan jika terpilih pada Pemilu Presiden 17 April 2019.
Prabowo menyebutkan sejumlah nama, antara lain, Gatot Nurmantyo, Sudirman Said, Bambang Widjojanto dan Dahlan Iskan. Mereka akan membantu di dalam pemerintahannya.
Namun Gatot menegaskan kedatangannya di acara Prabowo bukan untuk jabatan. "Saya datang bukan untuk jabatan, saya datang hanya untuk berjuang," kata Gatot.
Dia mengakui bahwa pilihan politiknya ke pasangan Prabowo-Sandiaga bisa terlihat dengan kedatangannya ke pidato kebangsaan Prabowo ini.
Saat Gatot datang ke tempat dilaksanakannya pidato Prabowo suasana ramai. Tepuk tangan dukungan dari para pendukung saat nama Gatot disebut oleh Prabowo.
Kampanye terakhir
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menutup aktivitas resmi dalam rangka Pemilihan Presiden 2019 di Surabaya.
Kampanye akbar bertajuk "Indonesia Menang" bersama Prabowo-Sandi di Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur, itu menjadi kampanye terbuka terakhir pada Pilpres 2019.
"Mungkin ini adalah aktivitas dalam rangka pilpres berupa kampanye akbar terakhir, secara resmi dan secara terbuka di masa kampanye," ujarnya di sela orasi politik di hadapan ribuan pendukungnya, Jumat (12/4).
Sesuai jadwal tahapan yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, kampanye dimulai pada 23 September 2018 atau usai pengambilan nomor urut dan berakhir pada 13 April 2019.
Pada hari terakhir masa kampanye, capres yang juga ketua umum DPP Partai Gerindra itu akan fokus untuk persiapan dan tampil pada debat terakhir, Sabtu (13/4) malam.
Debat capres-cawapres jilid kelima mengangkat tema tentang keseharian masyarakat, yakni ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi dan industri.
Kemudian, pada 14-16 April 2019 memasuki masa tenang yang tidak boleh ada aktivitas apapun terkait kampanye pemilihan umum dan pemilihan presiden.
"Pada 17 April 2019 mari bersama-sama melaksanakan kewajiban sebagai warga negara dan menyalurkan hak konstitusional yaitu memilih presiden-wakil presiden, wakil rakyat DPR RI, DPRD provinsi, kabupaten/kota dan DPD," ucapnya.
Sementara itu, berbicara tentang Surabaya, menurut Prabowo kota ini menjadi sangat penting karena meski Proklamasi di Jakarta, namun ujian kemerdekaan berada di Surabaya.
"November 1945 Sekutu ke Surabaya dan mengultimatum akan menggempur, tapi Bung Tomo dan rakyat di Surabaya melawannya dan berjuang demi bangsa serta negara," tuturnya.
Pada kesempatan sama, Prabowo juga menayangkan pidato Bung Tomo dan meminta ribuan pendukungnya untuk mendengarkan sejenak.
"Seolah-olah Bung Tomo berbicara dari langit dan menyampaikan ke kita agar jangan sekali-sekali menyerah, jangan tunduk kepada ketidakadilan, jangan mau diintimidasi, jangan mau dibohongi. Yakinlah, Tuhan YME bersama kita," katanya.
Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02. (Ant).