close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kantor KPU RI, Jakarta, April 2018. Google Maps/Budi Santosa
icon caption
Kantor KPU RI, Jakarta, April 2018. Google Maps/Budi Santosa
Pemilu
Jumat, 22 Mei 2020 09:25

Data pemilih diduga diretas, KPU periksa server

Informasi ini kali pertama disampaikan akun Twitter @underthebreach.
swipe

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengecek keamanan server menyusul dugaan jutaan data pemilih diretas dan bocor. Pemeriksaaan data internal dilakukan per Kamis (21/5) malam.

"(KPU) menelusuri berita tersebut lebih lanjut, melakukan cek kondisi internal (server data), dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Informasi lebih lanjut akan disampaikan kemudian," kata Komisioner KPU, Viryan Aziz, Jumat (22/5).

Terkait dengan unggahan salah satu akun media sosial (medsos) terkait data pemilih itu, menurut Viryan, data tersebut merupakan fail komputer (soft file) daftar pemilih tetap Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Dokumen berformat pdf.

"Soft file data KPU tersebut dikeluarkan sesuai dengan regulasi dan untuk memenuhi kebutuhan publik bersifat terbuka. Picture ini, berdasarkan meta datanya, tanggal 15 November 2013," paparnya.

Menyinggung soal jumlah datar pemilih tetap pada Pemilu Presiden 2014, dia mengatakan bahwa data itu tidak sampai 200 juta jiwa, tetapi 190 juta jiwa.

Seorang peretas sebelumnya mengklaim, telah membobol 2,3 juta data warga negara Indonesia (WNI) dari KPU. Informasi disampaikan akun Twitter @underthebreach, sempat mengabarkan kebocoran data Tokopedia pada awal Mei.

"Aktor (peretas) membocorkan informasi 2.300.000 warga Indonesia. Data itu termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lainnya," kicau @underthebreach.

Akun ini juga menyebutkan, data tampaknya tahun 2013. Peretas pun mengklaim bakal membocorkan 200 juta data lainnya. (Ant)

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan