Debat keempat calon presiden (capres) yang berlangsung akhir pekan lalu diprediksi sedikit memengaruhi kelompok pemilih swing voters dan undecided voters. Sekali lagi, debat dinilai baru memperkuat basis pemilih kedua pasangan calon (paslon).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, penampilan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto memang dapat mempengaruhi elektabilitas masing-masing paslon. Hanya saja di kalangan swing voters dan undecided voters pengaruhnya hanya sedikit.
"Menyusutnya sedikit bagi kelompok undecided voters dan swing voters," kata Pangi kepada Alinea.id pada Senin (1/4).
Hanya saja kata Pangi, pengaruh elektoralnya baru sekadar memperkuat basis pemilih kedua paslon. Undecided voters dan swing voters baru akan memilih pada debat terakhir.
Di sisi lain, penampilan Jokowi dan Prabowo dikatakan Pangi sukses memainkan perannya masing-masing. Tidak seperti debat sebelumnya yang disebut Pangi justru seperti peran aktor yang tertukar.
Misalnya, pada debat pekan lalu Prabowo menyerang gagasan dan kebijakan pemerintahan Jokowi. Hasilnya, membuat mantan Danjen Kopasus tersebut berhasil mengambil panggung debat keempat tersebut.
"Prabowo menyerang gagasan tanpa menyerang personal Jokowi. Prabowo berhasil mengambil panggung debat yang mahal dan megah ini," katanya.
Penampilan ofensif seperti itu menguntungkan Prabowo, sebab seorang penantang harus mampu menjadi antitesis dari calon presiden (capres) petahana. Meski begitu, menurut Pangi emosi atau marah Prabowo di depan publik dinilai kurang baik untuk dipertontonkan.
Prabowo bahkan disebut gagal mengontrol emosi yang berakibat citra positif yang dibangun diawal debat seketika menjadi buyar. Kontrol emosi yang buruk ini membuat struktur sentimen yang awalnya mulai positif membuat swing voters resistensinya kembali menguat," katanya.
Prabowo kembali ke jati dirinya yang keras dan tegas. Sementara Jokowi kembali ke jati dirinya yang kalem, tenang, tidak menggebu-gebu dalam menyampaikan capaian kesuksesan pemerintahannya selama ini.
Sementara itu, Pangi menilai sikap kalem yang ditunjukkan Joko Widodo justru memperlihatkan mental yang tertekan. Khususnya pada tema ideologi, pemerintahan, pertahanan keamanan dan hubungan internasional.
Pangi menyimpulkan, kedua kandidat kurang jeli dalam membaca situasi untuk dapat mampu memposisikan diri dalam meraih dukungan dari undecided voters dan swing voters. Padahal pada kelompok tersebut dinilai sebagai dewa elektoral penentu kemenangan.
"Dibutuhkan maintenance sentuhan khusus yang berbeda. Tampilan debat keempat belum mampu meyakinkan kelompok tertentu untuk memilih capres pilihan," katanya.