Debat keempat Pilpres 2019 yang mempertemukan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, dengan calon presiden 02, Prabowo Subianto dinilai kosong pemaparan rencana program kerja selama lima tahun ke depan.
Hak tersebut disampaikan oleh Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), Agus Widjojo.
Menurutnya, secara keseluruhan kedua calon presiden kurang dapat mengemukakan berbagai program yang akan dilakukannya jika nanti terpilih sebagai presiden.
“Debat itu seharusnya lebih untuk memperkenalkan rencana program kerja selama lima tahun ke depan. Tapi ini yang kita rasakan sangat kosong,” kata Agus Widjojo saat dihubungi Alinea.id di Jakarta pada Sabtu, (30/3).
Namun demikian, kata Agus, calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, dapat menampilkan gagasan yang lebih berisi dibanding capres 02, Prabowo dalam debat keempat ini. Itu karena Jokowi mempunyai keunggulan data dari pelaksaan kebijakan-kebijakan yang telah dilakukannya.
"01 lebih berisi dari segi substansi karena punya keunggulan data dari pelaksanaan kebijakan selama dia menjabat," kata Agus.
Lebih jauh, Agus, menilai pernyataan Probowo yang mengatakan anggaran untuk alustsista minimal 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan suatu hal yang mustahil. Pasalnya, itu sama saja menurunkan anggaran pada sektor-sektor lainnya.
Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, anggaran untuk Kementerian Pertahanan sebesar Rp108,36 triliun atau sebesar 4,4% dari total anggaran belanja pemerintah. Anggaran tersebut merupakan terbesar kedua setelah anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp110,7 triliun.
"Berarti mengempeskan besar anggaran untuk kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain yang diperlukan rakyat," ucapnya.
Sementara pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, menyayangkan pada saat debat keempat Pilpres 2019, capres 02 Prabowo Subianto sempat terpancing emosi saat membahas soal pertahanan, sehingga menjadi kurang fokus.
“Pada saat membahas soal pertahanan, Pak Prabowo sempat terpancing emosi. Beliau menegur tim kampanye yang tertawa soal lemahnya pertahanan. Mestinya Pak Prabowo fokus saja soal konten dan narasi," kata Pangi.
Meski sempat emosi, menurut Pangi, Prabowo tampil baik pada saat menyampaikan visi-misi dan pembahasan di awal debat.