Jarak Tegal dan Jakarta sebenarnya hanya sekitar 301 kilometer. Jika berjalan kaki tanpa henti, dengan kecepatan normal, hanya dibutuhkan sekitar 61 jam untuk mencapai Jakarta dari kota 'produsen warteg' itu. Namun, ternyata butuh 20 hari bagi Rahman untuk mencapai Ibu Kota.
Itu bukan karena Rahman kebanyakan istirahat di jalan. Menurut pria berusia 45 tahun itu, perjalanannya berlangsung lama karena orang-orang yang ditemuinya di jalan tak ada yang tahu alamat Prabowo Subianto, pria yang hendak ditemuinya di Jakarta.
"Saya ingin mendukung Prabowo dan memberikan pengorbanan untuk beliau. Saya rakyat kecil mewakili aspirasi masyarakat warga Tegal dan sebagainya. Rakyat Sabang sampai Merauke ini ingin ganti Presiden 2019," ujar Rahman saat berbincang dengan Prabowo di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Kamis (20/12) sore.
Rahman menuturkan, tekadnya untuk menyampaikan dukungan secara langsung kepada Prabowo didukung seluruh anggota keluarganya di rumah. Berjalan kaki menempuh ratusan kilometer merupakan bentuk pengorbanannya untuk mendukung capres idolanya itu.
Rahman sebenarnya tiba di rumah Prabowo di Hambalang, Bogor, kemarin malam. Namun, ia mengaku, diminta Prabowo untuk berkunjung ke kediamannya di Kertanegara. Sore itu, Rahman tiba di Kertanegara dengan pakaian yang sama yang ia gunakan saat memulai perjalanan dari Tegal, yakni peci, bendera merah putih dan papan dukungan. "Intinya satu, 2019 ganti presiden dan ingin perekonomian lebih baik," cetus Rahman.
Prabowo pun menyambutnya dengan senyum dan jabat tangan dan segera mempersilakannya masuk ke kediamannya. Kepada Prabowo, pria yang sehari-hari beprofesi sebagai anak buah kapal (ABK) itu menuturkan, saat ini banyak warga Tegal yang 'menjerit' karena himpitan ekonomi.
"Istilahnya kaya sembako, kebutuhan pangan itu bisa stabil dan petani tidak menjerit karena harga pupuk yang mahal. Apalagi, pemerintah masih besar-besaran mengimpor beras atau gula dari luar negeri," jelasnya.
Jika Prabowo-Sandiaga Uno terpilih, Rahman meyakini, kehidupannya dan keluarga bakal lebih baik lagi. Meskipun sepenuh hati mendukung pasangan nomor urut 02, Rahman menegaskan ia tak ingin Pilpres 2019 berlangsung kisruh. "Harapannya agar pemilu nanti dapat berjalan adil, jujur, aman dan damai," pungkasnya.