Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Pandjaitan membantah ada perpecahan di tubuh koalisi partai politik (parpol) pendukung Prabowo-Sandi. Menurut Hinca, Demokrat masih solid mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 itu.
"Tidak sama sekali. Tidak ada keretakan. Tadi malam saya bertemu lagi dengan (Sekretaris BPN Prabowo-Sandi, Ahmad) Muzani dan teman teman yang lain. Kami berdiskusi untuk membicarakan tahapan (kampanye) berikutnya," kata Hinca di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (8/4).
Terkait absennya putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi di Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (7/4) lalu, Hinca menegaskan, AHY berhalangan hadir karena kelelahan.
"Tidak ada larangan (dari SBY) itu. Bahkan, kami sudah menyiapkan kalau seandainya mas AHY tidak bisa hadir, (digantikan) sekjen, kalau tidak bisa (juga) Pak Syarif Hasan (sebagai) wakil ketua umum. Sekali lagi, posisi mas AHY memang malam itu tidak dalam keadaan yang fit untuk tampil," tutur Hinca.
Saat kampanye akbar Prabowo-Sandi digelar di GBK, AHY diketahui tak terlihat di jajaran petinggi parpol pendukung Prabowo-Sandi. Dalam kampanye itu, Demokrat diwakili Syarief Hasan, Nachrowi Ramli, dan Jafar Hafsah. "Terbukti dengan ada tim kami di situ. Tetapi, karena beliau (AHY) kurang fit, sehingga tidak tampil," katanya.
Pekan lalu, AHY berorasi di depan para pendukung Prabowo-Sandi di Bandung, Jawa Barat. "Anda bisa menyaksikan mas AHY tampil sangat prima di Bandung. Dia menggunakan kesempatan yang sempurna untuk menyampaikan pikiran-pikiran Demokrat. Jadi, sama sekali tidak ada keretakan," imbuhnya.
Lebih jauh, Hinca mengatakan, surat SBY tersebut hanya ditunjukan untuk internal partai. Saran SBY terkait model kampanye Prabowo-Sandi pun telah disampaikan ke koalisi. Ia mengklaim, saran itu telah dilaksanakan dengan baik oleh tim BPN Prabowo-Sandi dalam kampanye akbar di GBK itu.
Terkait isu khilafah, Hinca menegaskan, SBY tidak pernah menuding Prabowo prokhilafah. Pasalnya, isu itu sudah dibantah Prabowo saat beradu gagasan di debat keempat Pilpres 2019, pekan lalu.
"Dan ketika beliau (Prabowo) tampil pertama kali di panggung, di situ dia langsung menyatakan bahwa dia bukan pendukung khilafah itu," katanya.