close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gibran Rakabuming Raka (dua dari kiri) dan Ganjar Pranowo mengikuti prosesi Kirab Pusaka Dalem Praja Mangkunegaran, Selasa (18/7/2023) malam. Foto Jatengprov.go.id
icon caption
Gibran Rakabuming Raka (dua dari kiri) dan Ganjar Pranowo mengikuti prosesi Kirab Pusaka Dalem Praja Mangkunegaran, Selasa (18/7/2023) malam. Foto Jatengprov.go.id
Pemilu
Senin, 23 Oktober 2023 08:22

Denny JA ungkap Gibran bisa gembosi suara Ganjar di Jawa Tengah

Jawa Tengah sangat penting. Pasalnya, populasi di Jawa Tengah besar sekali. Prosentase pemilih di Jawa Tengah sebesar 13,4% dari populasi.
swipe

Jawa Tengah diyakini bakal menjadi battleground. Menjadi wilayah panas penentu kemenangan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih. Jawa Tengah akan diperebutkan secara ketat sekali antara Ganjar Pranowo dengan Gibran Rakabuming Raka.

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Denny Januar Ali, mengatakan, Jawa Tengah merupakan basis PDIP, juga basis Ganjar.

"Bagaimana caranya agar Gibran bisa mengambil secara signifikan pemilih di Jawa Tengah?" kata dia dalam keterangan resminya, Senin (23/10).

Dia menyebutkan Jawa Tengah sangat penting. Pasalnya, populasi di Jawa Tengah besar sekali. Prosentase pemilih di Jawa Tengah sebesar 13,4% dari seluruh populasi di Indonesia.

Jika capres atau cawapres bisa mendapatkan dukungan di Jawa Tengah hingga 40% sampai 50%, itu berarti sudah menyumbangkan suara secara nasional, dengan persentase tambahan suara sebesar 4% sampai 6%.

Jawa Tengah juga penting karena itulah basis kekuatan Ganjar. Di situlah lumbung padi Ganjar. Cara mengalahkan Ganjar paling mudah adalah mengalahkannya atau mengimbangi di lumbung padinya.

"Survei LSI Denny JA sejak Mei sampai September 2023, Ganjar selalu unggul melawan Prabowo, apalagi Anies, di atas 30% di Jawa Tengah. ini keunggulan yang telak di sebuah provinsi besar," ucap dia.

Maka, jika saja Gibran bisa mengurangi keunggulan ini, atau bahkan sejajar posisinya dengan Ganjar, maka Gibran sudah mengempiskan suara Ganjar. Sekaligus juga mengembungkan suara Prabowo.

Tetapi bagaimana caranya? Dia mengungkapkan hal itu bisa dilakukan melalui dua pintu masuk. Pertama, isu kemiskinan. Gibran dapat menjadikan pengentasan kemiskinan menjadi program utamanya. Itu juga agar isu kemiskinan di Jawa Tengah menjadi perhatian nasional.

"Ganjar sudah menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode. Dua periode penuh! Tetapi bahkan per tahun ini, Jawa Tengah masih tercatat sebagai provinsi termiskin nomor dua di Jawa," ungkap dia.

Padahal, bagi pemilih di Indonesia sekarang ini, memakmurkan rakyat dan isu ekonomi, adalah isu yang dianggap paling penting.

"Jadi, bagaimana seorang capres bisa memakmurkan Indonesia jika ia gagal memakmurkan bahkan satu provinsi saja Jawa Tengah? Bukankah Indonesia jauh lebih luas dan lebih kompleks dibanding Jawa Tengah?" kata dia lagi.

Pintu kedua, lanjut Denny JA, melalui popularitas Jokowi sendiri. Harus diakui kalau Ganjar populer di Jawa Tengah. Tetapi sebenarnya, Jokowi jauh lebih populer di sana.

Indikasi itu cukup melihat data resmi KPU. Di mana, ketika Pilkada 2018, Ganjar menang dengan persentase 58,78%. Kemenangannya di Jawa Tengah itu di bawah 60%.

Tetapi Jokowi ketika bertarung sebagai presiden di 2019, kemenangannya  di Jawa Tengah sebanyak 77,29%. Jokowi menang di sana di atas 70%.

"Dua data tersebut menggambarkan sosok Jokowi jauh lebih berpengaruh, jauh lebih mengakar di Jawa Tengah, dibandingkan sosok Ganjar Pranowo," jelas dia.

Sisa pekerjaan adalah bagaimana Gibran bisa mewarisi dan mengambil pesona Jokowi di jawah Tengah. Untuk itu, Gibran perlu memainkannya strategi door to door, datang menemui pemilih ke berbagai wilayah. Terutama pemilih di simpul- simpul yang masih miskin di Jawa Tengah.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan