Program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE) yang diusung kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi dinilai tidak layak diangkat ke level nasional. Menurut Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, OK OCE adalah program gagal.
"Lihat saja banyak OK OCE Mart yang tutup. Bahkan tempat tersebut sekarang justru dijadikan posko pemenangan paslon 02. Seperti yang terjadi di Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan," kata Prasetyo di Jakarta, Kamis (21/3).
Program OK OCE digagas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat kampanye Pilgub DKI 2017. Dalam kunjungan ke salah satu gerai OK OCE Mart di Cakung, Jakarta Timur, Sandiaga mengklaim OK OCE telah melahirkan 100 ribu pengusaha baru di DKI Jakarta.
"Insyaallah, OK OCE kita angkat ke level nasional dan membuka dua juta pengusaha baru," tutur Sandiaga.
Menurut Prasetyo, kunjungan Sandiaga ke gerai OK OCE Mart di Cakung hanya sekadar kampanye politik. Pasalnya, ini baru kali pertama Sandiaga sebagai cawapres mengunjungi gerai OK OCE Mart.
"Kami menilai bahwa program OKE OCE coba untuk dibangkitkan dari kuburnya hanya menjelang pilkada dan pilpres saja. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mini mart OKE OCE yang tutup mulai dari Kalibata hingga Jalan Cikajang," ujar Prasetyo.
Menurut Prasetyo, dari 100 OK OCE, hanya 2 yang tersisa. "Itupun dalam kondisi hidup segan mati tak mau," ujar Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf DKI Jakarta itu.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari PDI-Perjuangan, Steven Setiabudi Musa mengatakan program OK OCE tidak layak dibawa ke tingkat nasional.
"Itu menandakan barang yang sudah tidak laku di Jakarta mau dijual di tingkat nasional. Ini menandakan pasangan capres 02 miskin program," ujarnya.