close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas menimbang surat suara saat penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilu 2019 di Gedung Pertemuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (4/3). /Antara Foto
icon caption
Petugas menimbang surat suara saat penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilu 2019 di Gedung Pertemuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (4/3). /Antara Foto
Pemilu
Kamis, 21 Maret 2019 00:29

Dino Patti Djalal: Satu suara seharga 15-50 ringgit

Praktik jual beli suara di Malaysia dilaporkan oleh lebih dari satu caleg.
swipe

Penggagas komunitas Foreign Policy Community of Indonesia Dino Patti Djalal melaporkan dugaan praktik jual beli suara di Malaysia ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Menurut Dino, satu suara dihargai 15-50 ringgit atau setara Rp50-170 ribu. 

"Ada laporan satu suara ditawarkan 15 ringgit ada lagi 50 ringgit. Ini saya hanya mengutip informasi dari caleg, dan sudah saya sampaikan kepada Bawaslu," kata Dino di Media Center Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (20/3). 

Menurut Dino, informasi dugaan praktik jual beli suara itu dilaporkan kepadanya oleh lebih dari satu calon anggota legislatif. "Kami dapat laporan dari beberapa caleg ada tendensi calo suara, atau orang yang menawarkan suara yang terjamin. Ini bisa terjadi karena medan di Malaysia yang sangat sulit terjangkau," kata mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu. 

Malaysia masuk ke daerah pemilihan (dapil) DKI II Jakarta yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan luar negeri. Tercatat ada sekitar 558.873 pemilih yang terdaftar di KBRI Kuala Lumpur.  

Dino mengaku Malaysia memiliki potensi kerawanan yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Apalagi, jika pencoblosan dilakukan dengan sistem pos.
 
"Surat suara dikirim melalui pos dan tidak ada jaminan 100 persen, pemungutan itu memang murni dicoblos oleh si pemilih yang yang tedaftar. Jadi, menurut saya penting sekali di Malaysia dilakukan pengawasan yang sangat ketat," ujarnya. 

Aduan tersebut, lanjut Dino, ditanggapi positif oleh Ketua Bawaslu Abhan. "Beliau (Abhan) menyatakan ini memang menjadi perhatian oleh Bawaslu dan disampaikan memang tidak bisa menjamin 100%. Jadi, lubang-lubang itu memang ada," katanya.
 

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan