Relawan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menamakan diri Ruang Sandi saat ini telah menerima puluhan ribu dokumen formulir C1 yang diserahkan relawan paslon nomor urut 02 itu. Dari jumlah dokumen yang diserahkan, banyak formulir C1 yang kondisinya blur dan tidak jelas sumbernya.
Pendiri Ruang Sandi, Dimas Akbar, mengatakan pihaknya saat ini telah menyerahkan hasil rekapitulasi dokumen C1 ke Direktorat Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sebanyak 10 ribu dokumen yang berasal dari seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Indonesia.
Sebanyak 10 ribu dokumen C1 itu, kata Dimas, didapatkan setelah pihaknya menyortir lebih dari 20 ribu dokumen yang masuk ke Ruang Sandi. Data C1 itu diambil oleh relawan yang ada di TPS dengan mengirimkan foto C1 ke pihak Ruang Sandi.
“Data yang masuk saat ini sudah 20 ribu lebih. Saat ini hasil persortiran kita, di mana kita tidak mau menggunakan data yang tidak ada tanda tangan KPPS atau fotonya blur di sisi nomer TPS itu tak kita pakai,” kata Dimas di Media Center BPN Prabowo-Sandi di Kabayoran Baru, Jakarta, Selasa (23/4).
Dimas mengklaim, dari total C1 yang telah dikumpulkan pihaknya, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi unggul dengan meraup suara sebesar 62%. Sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat suara 38%.
"Ada diagramnya itu bisa di cek di akun instagram kita @ruangsandi itu kita rilis setiap h+1 sejak cut off hari itu. Misalnya ini tanggal 23/4 dan kita cut off jam 10 malam. Besok pagi sudah keluar diagramnya itu dan saat ini rata-rata harian itu kita sudah unggul dimana 02 mendapat 62% dan 01 mendapat 38%," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan hasil itu akan segara diserahkan pihak tim cyber Prabowo-Sandi untuk di tindaklanjuti. Namun saat ditanya lokasi pusat pengumpulan data C1 oleh awak media, Ferry enggan menjawabnya. Ia terkesan menyembunyikannya dengan alasan khawatir diretas oleh pihak lain.
“Ada lah pokoknya ada salah satunya di Kertanegara di rumah Prabowo. Lainnya pak ? Pokoknya ada, kita gak boleh kasih tahu dong. Nanti disatronin cyber lagi, cyber ini kan luar biasa kita tahu. Pokoknya semuanya data itu (C1) kita back up lah,” kata Ferry.