Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencanangkan Program Desa/Kelurahan Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) guna meningkatkan partisipasi publik dalam kontestasi elektoral, khususnya pada Pemilhan Umum (Pemilu) Serentak 2024.
“Program ini juga dilaksanakan selain memang untuk meningkatkan kualitas sosialisasi dan pendidikan pemilih dengan mendekatkan KPU kepada masyarakat, khususnya masyarakat di tingkat desa/kampung atau kelurahan," ucap Anggota KPU RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, dalam webinar "Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan", Selasa (26/10).
"Juga dimaksudkan adalah sebagai persiapan KPU di dalam menyiapkan penyelenggaraan Pemilu dan pemilihan atau Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Serentak Nasional Tahun 2024,” sambungnya.
KPU, terang Raka Sandi, telah menggelar rapat koordinasi dan diskusi bersama para pakar serta menyusun dan menjajaki kerja sama dengan pemangku kepentingan jelang pelaksanaan Program DP3 pada awal 2021. Harapannya, memastikan kegiatan berjalan maksimal sesuai harapan.
“Kami tentu tidak ingin mengangkat konsep ini semata-mata wacana atau diskusi. Bahwa konsep dan pengayaan wawasan kemudian sangat penting, tetapi ada saatnya kita melihat bagaimana sebetulnya gagasan-gagasan, inovasi-inovasi, kemudian kearifan-kearifan lokal yang ada di masing-masing daerah itu kita ketahui bersama-sama dan kita lihat di dalam praktiknya di lapangan,” paparnya.
Sebagai permulaan, program akan dilaksanakan di 34 daerah dengan target 68 desa per provinsi dan diikuti 25 peserta per titik. Setiap peserta akan mendapatkan pelatihan tentang pengetahuan dasar kepemiluan dan keterampilan praktis pendukung lainnya.
“Semoga di tahun 2021 ini, kita bisa belajar banyak dari gagasan program ini dan tentu akan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya sampai kemudian dalam jangka pendek pada tahun 2024," jelasnya.
"Mudah-mudahan program ini dapat memberikan kontribusi yang sangat signifikan bukan saja secara teknis penyelenggaraan pemilu dan pemilihan, tetapi juga bagi peningkatan kualitas dan kuantitas partisipasi masyarakat dan warga negara yang pada saatnya akan menggunakan hak pilihnya dalam konteks penyelenggaraan pemilihan ke depan,” imbuh dia.
Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi salah satu provinsi sasaran Program DP3. Rencananya kegiatan bakal diselenggarkan di 62 desa dan 16 kelurahan dengan target 1.989 peserta di 24 kabupaten/kota.
Sebelum menggelar acara, KPU Sulsel telah memberikan pembekalan kepada 24 KPU se-kabupaten/kota pada 1 Juli lalu. Seluruh komisioner komisioner dan sekretaris KPU hingga kepala Subbag Teknis dan operator DP3 dan perwakilan KPU RI turut dihadirkan.
Selanjutnya, mengangkat operator DP3 untuk membantu kelancaran pelaporan, pengawasan, dan menelaah modul agar sesuai dengan kondisi peserta di setiap lokasi.
"Kami juga menambahkan materi kesetaraan gender dan materi tentang disabilitas, ragam disabilitas, dan bagaimana pelayanan pentingnya pemenuhan hak-hak disabilitas," kata Anggota KPU Sulsel, Misna M. Attas, pada kesempatan sama.
Tidak hanya itu, KPU Sulsel pun menggelar pelatihan fasilitator (training of facilitator/ToF). Baru diadakan sekali dari target tujuh titik. Berikutnya, melakukan uji lokus guna mengukur kondisi objektif desa atau kelurahan dan peserta DP3 yang dilaksanakan di Desa Tompo Bulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep serta Kelurahan Rindingallo, Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara.