Paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin diperkirakan menguasai suara wilayah Mataraman di Jawa Timur. Mataraman mengacu pada kultural wilayah bekas Kerajaan Mataram yang membentang di sisi timur dari Tuban hingga Trenggalek.
Peneliti politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai, wilayah Mataraman seperti Ngawi, Nganjuk, Madiun, Trenggalek, Ponorogo, hingga Pacitan, dan daerah Jawa Timur bagian selatan lainnya, akan menjadi "milik" Jokowi.
Dia beralasan, daerah tersebut adalah basis dukungan PDI Perjuangan dan juga PKB yang notebene pendukung utama Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun, Jerry memandang rentang jarak antara Jokowi dan Prabowo tak akan terlalu besar di Jatim lantaran tak bisa dimungkiri pengaruh Partai Demokrat lumayan besar.
"Bagi saya daerah ini masih akan didominasi Jokowi. Tapi margin-nya tak terlalu besar," katanya, Selasa (2/4).
Kendati demikian, Jerry memandang, Demokrat bisa tak ada apa-apanya di Jatim. Syaratnya, PKB dan PDIP solid menjaga suara kalangan masyarakat abangan dan santri. "Yang menjadi karateristik pemilih di Jatim," katanya.
Hal senada disampaikan oleh Pakar Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada Nyarwi Ahmad. Dia menilai daerah Mataraman adalah daerah yang akan menjadi milik PDIP dan Jokowi. Sebab, daerah ini adalah basis kaum abangan, yang merupakan pemilih kultural dari PDIP.
"Kalau meminjam istilah tesis Clifford Geertz dalam Religion of Java, daerah ini bisa disebut daerah abangan. Jika melihat karakteristik nasionalis di daerah tersebut, dan militansinya di masa Orba dan Reformasi, pendukung militan PDIP cukup besar di situ, tampaknya Jokowi lebih berpeluang besar menarik pemilih di daerah tersebut dibandingkan Prabowo," katanya secara terpisah.
Lebih lanjut, ia pun menilai, sangat kecil harapan Prabowo dapat menang dari Jokowi di Jatim bagian selatan. Sebab, pengaruh PDIP sangat kuat di daerah Jatim bagian selatan ini.
"Sepertinya sulit bagi Prabowo untuk mendapatkan suara besar yang melampaui perolehan Jokowi di daerah Mataraman tersebut," katanya.
Kampanye di Ngawi
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo malakukan rapat kampanye terbuka di GOR Bung Hatta, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (2/4). Jokowi datang didampingi istri, Iriana Joko Widodo.
Dia juga hadir bersama jajaran menteri kabinet kerja, yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Negara Pramono Anung. Selain itu, tampak juga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Ketua TKN Erick Thohir.
"Jokowi Maruf menang, Jokowi untuk Indonesia Maju," sorak sorai massa saat menyambut kedatangan Jokowi di Gor Bung Hatta, Ngawi, Selasa (2/4).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi tak lupa menyosialisasikan tiga kartu andalannya yang akan diluncurkan jika terpilih kelak. Yaitu, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Prakerja dan Kartu Sembako Murah.
"Ini baru bisa diberikan nanti setelah 17 April," kata Jokowi.
Jokowi mengaku, hal itu perlu dilakukan lantaran berdasarkan survei yang dilakukan, baru sekitar 27% masyarakat yang tahu akan program unggulan mantan wali kota Solo ini.
"Ini harus terus kami sosialisasikan, karena berdasarkan survei, baru 27% masyarakat yang tahu akan program ini," katanya.
Ia mengatakan, tiga kartu tersebut nantinya akan mengarah ke pengembangan sumber daya manusia (SDM), yang memang menjadi fokus utama dalam pemerintahannya ke depan, jika terpilih.
"Kartu Prakerja itu agar para lulusan SMK-SMA dan perguruan tinggi itu memiliki keterampilan setalah lulus bagi yang merasa kurang, sehingga lebih mudah masuk ke dunia usaha dan dunia industri. Begitu pun kartu KIP kuliah ini untuk melahirkan banyak sarjana, agar kita mampu menghadapi persaingan. Lalu Kartu Sembako Murah ini diluncurkan agar gizi anak-anak kita terjamin, agar ibu-ibu bisa memenuhi gizi anak-anaknya," katanya.