Pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02 Prabowo-Sandi unggul dari pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di Kabupaten Lebak. Kemenangan paslon 02 menandakan dukungan keluarga Ratu Atut Choisiyah tidak berpengaruh bagi paslon 01.
Hasil dari rapat pleno terbuka untuk rekapitulasi hasil hitung suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak mencatat total suara Prabowo-Sandi sebanyak 489.793 suara atau setara 65,31%. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf hanya dapat memperoleh 260.148 suara.
Ketua KPU Lebak Ni’matullah mengatakan, rapat pleno yang berlangsung selama empat hari berturut-turut tersebut berjalan dengan lancar. Tidak ada keberatan dari saksi mengenai hasil rapat pleno tersebut.
”Semua saksi dapat menerima hasil dari rapat pleno tersebut,” kata Ni'matullah usai kegiatan rapat pleno yang bertempat di Hotel Mutiara, Karanganyar pada Selasa (7/5).
Hasil rapat pleno akan langsung dikirim ke KPU Provinsi Banten. Saat ini dalam tahap pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat Provinsi Banten.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Kabupaten Lebak, Bambang mengatakan, kemenangan sudah terprediksi. Ia mengaku gembira kemenangan paslon 02 melebihi target yang sebelumnya diprediksi 60%.
Meski paslon 02 menang lebih dari separuh, namun Pengamat Politik dari Universitas Islam Syech Yusuf (Unis) Tangerang Miftahul Adib menilai, kekalahan Jokowi di Banten khususnya Lebak mematahkan riset dari sejumlah lembaga survei yang menyebut pendukung Jokowi banyak berasal dari kalangan tidak berpendidikan. Apabila hal ini merujuk pada kekalahan Jokowi di Banten.
"Hasil survei soal pendukung Jokowi kebanyakan berpendidikan rendah terpatahkan. Misalnya di Tangerang Selatan yang pendidikannya lebih baik, justru Jokowi unggul," kata Adib kepada Alinea.id.
Adib juga menambahkan, secara keseluruhan di Banten dukungan keluarga Ratu Atut Choisiyah tidak terlalu berefek. Hal ini terjadi karena tim pemenangan Jokowi termasuk Keluarga Ratu Atut tidak turun secara maksimal ke akar rumput untuk menggarap isu-isu yang selalu menyerang Jokowi.
Ia juga menilai deklarasi keluarga Ratu Atut yang digadang-gadang bisa memenangkan Jokowi, tidak berpengaruh. Sebabnya, sebaran info di Banten kebanyakan melalui opinion leader yang berasal dari kiai dan ulama yang masih dipercaya sebagai pembenaran informasi.
Sehingga masyarakat mengikuti opinion leader. Pada kondisi ini, BPN berhasil melihat potensi tersebut kemudian menggarap isu seperti Jokowi anti ulama.