Hasil hitung suara legislatif Komisi Pemilihan Umum (KPU) sementara hingga pukul 09:30 pada Sabtu (20/4) menempatkan PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai dengan perolehan suara terbanyak. PDIP secara persentase memperoleh suara sebesar 20,55% disusul Golkar sebesar 13,35%.
Efek jas ekor dari kader PDIP yakni Joko Widodo (Jokowi) mendongkrak perolehan suara di tingkat legislatif partai. Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi salah satu penentu kemenangan pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Pada dua provinsi tersebut tercatat suara mayoritas untuk paslon nomor urut satu ini. Jawa Timur misalnya, secara persentase Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara sebesar 542.034 atau sebesar 69,33% per Sabtu 20/4 pukul 09:30.
Adapun lawannya, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno memperoleh suara 239.822 atau dengan persentase 30.67%.
Tingginya raihan suara untuk PDIP dan Jokowi-Ma'ruf berkat suara akar rumput yang diklaim kuat. DPD (Dewan Pimpinan Daerah) PDI Perjuangan Jatim menyebut, kemenangan sementara paslon Jokowi-Ma'ruf menjadi bukti kader partai berlambang kepala banteng moncong putih itu solid.
"Pemilih PDIP melihat ada konsistensi. Itulah penyebab mengapa dukungan PDIP ke Pak Jokowi bulat dan mengkristal,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi di Surabaya, Jumat (19/4/19).
Kusnadi yang juga Wakil ketua DPRD Jatim itu mengklaim, soliditas PDIP Jatim sudah terekam dalam berbagai survei sebelumnya. Soliditas dukungan pemilih PDIP yang sangat tinggi kepada Jokowi, merupakan buah dari strategi menjadikan Pilpres dan pemilu legislatif dalam satu tarikan nafas.
"Meski ada daerah yang bukan kantong pendukung Jokowi, para caleg PDIP terus bergerak menggalang suara masyarakat untuk Jokowi-Ma’ruf," ungkapnya.
Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari menambahkan, di berbagai daerah di Jatim para kader dan simpatisan PDIP bergerak terus memenangkan Jokowi. Basis-basis PDIP pun semuanya berhasil membuat Jokowi menang telak, seperti di Surabaya, Malang Raya, Ngawi, Banyuwangi, Blitar, dan Tulungagung.