Kampanye hitam terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf masih marak. Menurut juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, kampanye hitam terhadap pasangannya terbanyak terjadi di 5 provinsi.
"Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Sulawesi Selatan. Itu adalah daerah yang selama ini banyak diberikan untuk kampanye gelap," kata Arya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
Menurut Arya, kampanye hitam terhadap Jokowi-Ma'ruf dilakukan secara sistematis. Biasanya, upaya-upaya kampanye hitam biasanya dilakukan oleh para pelaku dengan model door to door.
"Kami sosialisasi, kami beritahu ini (black campaign) tidak benar. Terlebih pola yang disampaikan selalu sama, artinya ini seperti sistematis," kata dia.
Antisipasi yang dilakukan TKN, kata Arya, juga dengan memasifkan berkampanye melalui udara. "(Antisipasi selanjutnya) melakukan canvasing door to door, kami mendatangi dari rumah ke rumah rumah," imbuhnya.
Belum lama ini, beredar video kampanye hitam oleh tiga ibu-ibu di Karawang, Jawa Barat. Di video itu, para pelaku menyebutkan Jokowi-Ma’ruf akan melarang azan berkumandang dan melegalkan pernikahan sesama jenis.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, seorang ibu terekam menyebut Jokowi bakal menghapus kurikulum pelajaran agama dan menjadikan pesantren sebagai sekolah umum jika kembali terpilih sebagai presiden.
Debat cawapres
Selain soal kampanye hitam, Arya juga angkat bicara menyoal debat cawapres pada 17 Maret mendatang. Menurut Arya, debat akan berjalan santai. "Yang jelas Sandi (Sandiaga Uno), sama Abah (Ma'ruf Amin) pasti takut-takut nanti. Mana mungkin Sandi berani menyerang habis-habisan," kata Arya.
Menurut Arya, Sandi selalu mencitrakan dirinya sebagai sosok yang menghormati Ma'ruf Amin. "Enggak akan berani Sandi nyerang Abah gila-gilaan. Pasti Sandi bergaya sangat menghormati Abah, saya jamin itu. Orang Sandi sama Abah itu kawan diskusi," ucapnya.