Setelah menggelar deklarasi klaim kemenangan, capres nomor urut 02 mendapatkan nama baru yakni Haji Ahmad Prabowo Subianto.
Prabowo mengaku nama itu diberikan oleh para ulama dan habaib yang mendukungnya.
"Saya diberi nama muslim, tapi masih saya renungkan, tapi sudah diberikan ulama dan habaib mereka kasih saya nama Haji Ahmad Prabowo Subianto, nanti saya akan tanya pantas apa tidak," kata Prabowo di hadapan pendukungnya pada acara syukuran dan doa di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).
Dalam kesempatan tersebut, dia juga meminta para pendukungnya untuk selalu mengutamakan perdamaian dan jangan terprovokasi.
"Kita ingin kejujuran, kita hormati kejujuran dan keadilan manakala penyimpangan keadilan, manakala ada upaya terang-terangan merobek-robek hak rakyat, kami tidak akan terima," kata Prabowo.
Dia juga meyakini para pendukung selalu melakukan hal-hal yang sesuai dengan konstitusi. Seperti berkumpul dan berpendapat itu dijamin oleh konstitusi.
"Kita berjalan di jalan raya bersama-sama dijamin oleh konstitusi, saya minta saudara tidak menggunakan kekerasan apapun," kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga meminta pendukungnya memastikan dan menjaga formulir C1 Plano di seluruh kecamatan.
"Pastikan jangan sampai ada angka yang diubah, pastikan angka yang diinput sama dengan form C1 menjaga semangat dalam berjuang mengawasi suara rakyat jangan sampai dicurangi," kata Prabowo.
People power
Sementara itu, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengklarifikasi maksud gerakan people power yang disebut politikus senior Amien Rais.
Andre mengatakan, people power yang dimaksud Amien Rais bukanlah gerakan yang ditujukan untuk memobilisasi massa, melainkan ajakan untuk mendorong masyarakat Indonesia agar mengawal rekapitulasi di tingkat kecamatan.
"People power bukanlah hal-hal yang inkonstitusional, bukanlah hal-hal kekerasan tapi mengajak dan memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk melaksanakan demokrasi yang sehat, demokrasi terarah, demokrasi yang kami minta agar kecurangan kami minta antisipasi," ucap Andre Rosiade di Media Center BPN Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (19/4).
Selain itu, Andre juga menegaskan bahwa people power yang dimaksud oleh Prabowo dan Amien Rais bukanlah tindakan seperti menggerakkan massa dengan tindakan kekerasan, tapi tindakan yang sesuai konstitusional.
"Kita akan selalu menggunakan cara konstitusional tidak menggunakan cara-cara kekerasan tidak pernah inkonstitusional," katanya.
"Inilah people power yang dimaksud Pak Amien Rais yang dimaksud oleh BPN Prabowo-Sandi sangat jauh dari tudingan people power yang merusak demokrasi atau cara-cara yang tidak konstitusional," sambungnya.
Perlu diketahui, Amien Rais sempat mengancam akan melakukan people power ke Mahkamah Konstitusi (MK) jika terjadi kecurangan dalam Pemilu 2019. Hal itu diutarakan pada aksi 313 yang dilakukan di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Minggu (31/3). (Ant).