Gugurnya sejumlah petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) pada Pemilu 2019 menjadi pelajaran berharga bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU akan menyeleksi lebih ketat para petugas KPPS pada pemilu mendatang.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, akan ada pengetatan pengecekan medis para petugas KPPS pada pemilu mendatang. Salah satu temuan dari hasil forensik, kata Wahyu, mayoritas petugas KPPS adalah perokok.
Selain itu, para petugas KPPS yang tewas juga terdiagnosa mengidap penyakit kardiovaskular. Kata Wahyu, banyak yang sakit atau memiliki riwayat sakit.
"Ada riwayat merokok, jadi yang merokok jangan jadi petugas KPPS ya," kata Wahyu dalam diskusi di kantor DPP GMNI, Cikini, Jakarta, Rabu(26/6).
Dalam kesempatan yang sama, Wahyu membantah kabar petugas pemilu meninggal karena diracun. Menurutnya, meninggalnya para petugas pemilu bukan karena kesengajaan oleh pihak tertentu.
Ia mendukung adanya evaluasi terhadap pelaksanaan pemilu serentak. Sebab, bagi Wahyu, tidak bisa dipungkiri pelaksanaan pemilu masih diwarnai kekurangan yang perlu diantisipasi, terutama penyelenggaraan pemilu ke depan.
"KPU ada kajian sederhana dan mendalam. Intinya pemilu serentak perlu dikaji lagi," ucapnya.