Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta untuk agar KPU ketika mengundang tamu atau penonton, tak perlu dari kalangan menteri yang tengah menjabat saat ini. Pasalnya, hal itu dapat menimbulkan prasangka di masyarakat.
“Nanti malah menimbulkan prasangka. Yang diundang para menteri-menteri, yang seolah-olah para menteri tersebut mendukung 01. Padahal, itu belum tentu kan,” kata Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said di Jakarta pada Rabu (20/2).
Selain itu, kata Sudirman, pihaknya meminta KPU untuk mengurangi pendukung masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden pada saat debat pilpres berikutnya. Hal itu perlu dilakukan agar jalannya debat bisa berlangsung lancer tanpa adanya gangguan.
Melihat debat sesi kedua yang terjadi konflik kecil, Sudirman mengatakan, KPU harus melakukan evaluasi. Salah satunya evaluasi terkait jumlah pendukung masing-masing capres yang ada di ruang debat dengan menguranginya.
Menurut Sudirman, pengurangan jumlah pendukung atau suporter kedua capres tak hanya agar suasana debat lebih kondusif. Tetapi juga untuk mengurangi biaya pengeluaran. KPU bisa lebih berhemat dengan misalnya hanya membolehkan masing-masing capres membawa sebanyak 30 orang pendukung.
“Di dalam kalau perlu hanya 30 orang saja lah dari masing-masing pendukung paslon. Jangan lebih,” kata Sudirman.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu, menambahkan pengurangan jumlah pendukung masing-masing capres perlu dilakukan agar jalannya debat tidak merganggu kedua kandidat dan masyarakat yang menonton jalannya debat dari televisi. Sebab, masyarakat yang menonton debat melalui siaran televisi mempunyai hak untuk mengetahui jalannya debat secara jelas.
Sebelumnya, di sela-sela acara debat capres putaran kedua, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sempat melayangkan protes keras kepada KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).Para pendukung Prabowo tak terima calon presiden jagoannya diserang Jokowi.
Mereka ketika itu langsung mengerubungi tempat duduk para komisioner KPU dan Bawaslu. Protes massal itu sempat memancing emosi Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Kemudian, momen menegangkan tersebut diabadikan dalam sebuah video oleh tim BPN Prabowo-Sandi yang kemudian diunggah Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya @AndiArief, Senin (18/2) siang.
Dalam video berdurasi 45 detik itu, terlihat sejumlah anggota BPN seperti Maher Algadri, Priyo Budi Santoso, Ferdinand Hutahaean dan Jensen Sitindaon melayangkan protes ke Ketua KPU Arief Budiman.
"Kita juga punya banyak (materi) kalau mau menyerang pribadi," sebut Politisi Gerindra Maher Algadri saat baku argumen dengan politikus PDI-Perjuangan Arya Bima sebagaimana terekam dalam video.