Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal mengganti 696 kotak suara yang rusak karena hujan di Cirebon, Jawa Barat. Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, KPU punya stok hingga 4 juta kotak suara tambahan untuk mengantisipasi kotak yang rusak.
"Yang dicetak itu empat juta lebih, kalau seribu itu bisa kita tangani. Kalau rusak kena bencana alam, ya kita ganti. (Pakai) uang negara, pakai APBN. Ada banjir, kebakaran, gempa bumi (maka diganti)," kata Arief kepada wartawan di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Sebanyak 696 kotak suara yang disimpan gudang penyimpanan KPU di Cirebon dikabarkan rusak. Menurut Ketua KPU Kabupaten Cirebon Saefuddin Jazuli, kotak suara rusak karena terendam rembesan air hujan yang masuk lewat sela-sela gudang.
Namun demikian, Arief mengatakan, KPU masih memeriksa kerusakan kotak suara di KPU Cirebon tersebut. "Saya tunggu dulu laporan resminya, kondisinya seperti apa? Itu kan harus diketahui dulu detailnya. Lalu bagaimana kita menindak lanjuti," ujarnya.
Dijelaskan Arief, KPU sudah memiliki standard operation procedure (SOP) dalam mengganti kotak suara yang rusak. Antisipasi kerusakan kotak juga sudah diatur dalam Peraturan KPU.
"SOP-nya sudah kita buat, mulai dari produksi sampai penyimpanan sudah kita buat. Tetapi kalau ada bencana alam, ada banjir, gempa bumi kan tidak bisa menghindar," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa hal serupa juga pernah terjadi pada Pemilu 2014. Ketika itu, ada gudang surat suara yang terbakar dua hari menjelang pencoblosan. "Sehingga KPU pun mengganti kerusakannya dengan langsung memproduksinya dengan cepat," ujarnya.