Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan surat suara yang tercoblos di Selangor, Malaysia, sudah dianggap sebagai sampah.
Komisioner KPU RI Ilham Saputra menyatakan surat suara yang diduga tercoblos di Selangor, Malaysia, sudah dianggap sebagai sampah karena belum bisa dipastikan keasliannya mengingat KPU tidak diberikan akses oleh polisi setempat untuk memeriksa temuan surat suara itu.
"Kami tidak menghitung yang (surat suara) ditemukan itu, dianggap sampah saja," kata Ilham Saputra ditemui di kantor KPU RI di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/4).
Tidak dihitungnya surat suara yang diduga tercoblos itu, lanjut dia, tidak akan mempengaruhi ketersediaan surat suara khususnya untuk metode pemungutan lewat pos.
"Jadi jangan digeneralisasi terjadi di Malaysia, ini hanya terjadi di Kuala Lumpur, itu harus dipahami. Jadi yang pos sudah ada," katanya.
Meski demikian, kondisi itu tidak mempengaruhi proses pemungutan suara khususnya di Kuala Lumpur, Malaysia karena proses demokrasi itu tetap berjalan.
Sebelumnya, KPU mengutus dua komisionernya yakni Ilham Saputra dan Hasyim Asy'ari untuk melakukan klarifikasi kepada PPLN setempat dan menyelidiki keaslian surat suara diduga tercoblos itu.
Namun, kedua komisioner itu tidak diberikan akses oleh kepolisian setempat dan KPU memaklumi hal tersebut karena merupakan wilayah yuridiksi Malaysia.
"Kami tidak dapat akses, sampai sekarang juga tidak dapat akses surat suara itu oleh polisi Diraja Malaysia. Kami anggap (surat suara) itu tidak dihitung," ucapnya.
KPU, kata dia, juga sedang mengupayakan kepada Kementerian Luar Negeri RI agar mendapatkan akses memeriksa surat suara diduga tercoblos itu, karena proses tersebut berada pada level antarpemerintah.
Kelompok Kerja PPLN menyebutjan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Malaysia cukup banyak yakni mencapai sekitar 550.000 pemilih.
Pemungutan suara di Malaysia dilaksanakan pada Minggu (14/4) yang tersebar di lima titik PPLN yakni Johor Baru, Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang.
Berjalan lancar
Sementara itu, KPU mengatakan proses pemungutan suara di Kuala Lumpur, Malaysia, yang dilaksanakan di tiga titik TPS yakni di kantor KBRI, Wisma Duta dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur berlangsung lancar.
"Alhamdulillah (pemungutan suara) berlangsung lancar, " kata Komisioner Hasyim Asy'ari dikonfirmasi.
Hasyim terbang ke Kuala Lumpur khusus untuk memastikan proses pencoblosan pemilih WNI di negara itu berlangsung aman dan lancar.
Pemungutan suara di Kuala Lumpur dimulai pukul 08.00 hingga pukul 18.00 waktu setempat.
Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) mencatat jumlah pemilih yang terdaftar di Malaysia mencapai 550 ribu orang.
KPU mencatat jumlah daftar pemilih tetap (DPT) luar negeri mencapai 2.086.285 orang. Mereka tersebar di 168 TPS yang ada di tiga titik yakni di KBRI 76 TPS, Sekolah Indonesia (86) dan Wisma Duta (6).
Awalnya, TPS di kota itu mencapai 255, namun karena berkaitan dengan izin setempat, PPLN memangkas menjadi 168 TPS. Selain melalui TPS, mereka juga dapat menyalurkan hak pilihnya melalui pos atau kotak suara keliling (KSK). (Ant).