Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menegaskan proses penghitungan suara pemilihan umum atau Pemilu 2019 berlangsung terbuka dan transparan. Masyarakat bisa mengetahui hasil penghitungan suara secara berkala yang datanya selalu diperbaharui tiap beberapa menit.
“Apa yang belum saya buka? Coba tunjukkan apa yang belum saya buka sampai hari ini tentang tahapan pemilu kita,” kata Arief saat ditemui di Kantor KPUdi Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, (9/5).
Arief menjelaskan, semua proses yang dilakukan mulai dari awal sebelum pemungutan suara pada 17 April 2019 hingga rekapitulasi suara tidak ada yang ditutupi. Bahkan, seluruh proses bisa diakses serta dikontrol oleh masyarakat.
“You mau tau apa? Coba tunjukkan sama saya, kau ingin tahu apa dan itu belum saya sampaikan kepada publik,” tantang Arief. Karena itu, Arief menyesalkan masih ada pihak luar yang menganggap bahwa KPU tidak transparan dalam proses penghitungan suara, khususnya Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU, sehingga dianggap terjadi kecurangan.
“Ingin tahu Situng itu seperti apa disclaimer-nya, sudah saya kasih tahu semua. Apa coba yang belum saya lakukan?” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya sudah berusaha untuk membuka semua aspek yang mendukung proses penghitungan suara kepada masyarakat. Termasuk jika masyarakat ingin mengetahui server Situng KPU. “Ingin tahu server, saya kasih tahu server-nya. Ingin tahu operatornya, saya kasih tahu operatornya. Kurang apa?” tanya dia.
Sampai hari ini proses rekapitulasi penghitungan suara pemilu melalui SItung KPU masih berlangsung. Jumlah suara yang sudah masuk sebanyak lebih dari 74% atau 113.522.248 suara. Dari jumlah itu, pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapat 63.835.052 suara atau 56,23%.
Sedangkan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 49.687196 suara atau 43,77%. Dari penghitungan suara melalui Situng KPU, baru dua provinsi yang sudah rampung, yakni Bengkulu dan Bali.
Di Provinsi Bengkulu, paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi menang dengan meraih 585.436 suara. Sementara paslon 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapat 582.628 suara.
Namun berbeda dengan di Bali, paslon nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin justru menang dengan meraup suara 2.342.435 suara. Sedangkan paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi dapat 212.577 suara. (Ant)