close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir mendeklarasikan klaim kemenangan Pilpres 2019 di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/5). Alinea.id/Cantika Adinda Putri Noveria
icon caption
Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir mendeklarasikan klaim kemenangan Pilpres 2019 di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/5). Alinea.id/Cantika Adinda Putri Noveria
Pemilu
Rabu, 08 Mei 2019 19:54

Rekapitulasi TKN tunjukkan suara Jokowi-Ma'ruf tak terkejar

TKN mengklaim telah mengantongi data suara 80 juta pemilih Jokowi-Ma'ruf.
swipe

 Sebanyak 80 juta suara pemilih pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf terekam masuk ke War Room Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Dengan raupan suara nasional sebesar itu, Jokowi-Ma'ruf diklaim sudah tidak mungkin lagi terkejar oleh Prabowo-Sandi. 

"Maka, pertandingan sebenarnya sudah selesai. Sisanya formalitas saja, mau diambil sisanya sama 02 juga tidak pengaruh lagi. Itu karena kita sudah melewati angka psikologis," ujar Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edi di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/5). 

Lukman mengatakan, raupan 80 juta suara dari 813.350 TPS itu merupakan angka psikologis yang secara logika tidak bisa ditepis lagi keabsahannya. Pasalnya, menurut catatan KPU, sebanyak 81% pemegang hak pilih berpartisipasi pada Pemilu 2019. 

Jika jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap KPU itu sebesar 193 juta, maka jumlah pemilih yang berpartisipasi ialah sekitar 155 juta. Dengan raupan 80 juta suara, otomatis Jokowi-Ma'ruf tidak mungkin lagi disalip oleh pasangan Prabowo-Sandi. 

"Partisipasinya kita ambil partisipasi KPU yang lebih tinggi dari internal TKN. Kalau partisipasi internal (versi) TKN itu 80,5% (dari total DPT), sementara KPU 81%," ujar Lukman. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thorir mengatakan pasangan jagoannya tetap menunggu hasil resmi yang bakal diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, 22 Mei mendatang.

"Sampai hari ini sama, beliau (Jokowi) konsisten menunggu (pengumuman) KPU. Tapi, enggak ada salahnya sambil menunggu beliau bekerja karena pembangunan harus dijalankan. Terus berikan data dan fakta tanpa klaim," ucap Erick.

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan