close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calon Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan arahan kepada anggota perwakilan partai politik saat Deklarasi Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin di Jambi, Minggu (16/12/2018). Antara Foto
icon caption
Calon Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan arahan kepada anggota perwakilan partai politik saat Deklarasi Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin di Jambi, Minggu (16/12/2018). Antara Foto
Pemilu
Senin, 17 Desember 2018 17:35

La Nyalla tiga kali minta maaf

La Nyalla disebut Jokowi tiga kali meminta maaf untuk tiga kesalahan berbeda.
swipe

Calon Presiden Nomor Urut 1 Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah memaafkan kesalahan mantan politikus Gerindra La Nyalla Matalitti. Menurut Jokowi, La Nyalla tiga kali meminta maaf untuk tiga 'dosa' yang berbeda. 

"Pak La Nyalla sudah bertemu saya di Surabaya. Dia minta maaf tiga kali. Ya, saya maafkan. Namanya juga minta maaf," ujar Jokowi kepada wartawan di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (17/12). 

Permintaan maaf pertama, kata Jokowi, disampaikan La Nyalla terkait perbuatannya turut menyebarkan Tabloid Obor Rakyat pada masa kampanye Pilpres 2014. Dalam Tabloid itu, Jokowi disebut keturunan Tionghoa dan kaki tangan asing di Indonesia.  

"Pak, saya ini (La Nyalla) yang menyebarkan Obor Rakyat yang di dalamnya menjelek-jelekan bapak. Karena itu, saya minta maaf," kata Jokowi menirukan ucapan La Nyalla. 

Permintaan maaf kedua, lanjut Jokowi, diungkapkan La Nyalla karena menyebarluaskan isu Jokowi sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). "Pak, ini saya (La Nyalla) yang menyebarkan (isu) mengenai PKI. Sebab itu, saya ketemu untuk minta maaf," imbuh Jokowi.  

Namun demikian, Jokowi enggan menjelaskan latar belakang permintaan maaf ketiga yang disampaikan oleh La Nyalla. "Yang ketiga, tidak bisa saya sampaikan," ungkapnya sambil tertawa. 

La Nyalla kini bergabung menjadi bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf setelah hengkang dari Gerindra. Sebelumnya, La Nyalla sempat berseteru dengan kader-kader partai berlambang Garuda itu setelah mengungkap dugaan permintaan mahar kepadanya tatkala mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jawa Timur dalam Pilkada Serentak 2018. 


 

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan