Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut Indonesia hanya bisa bertahan tiga hari jika dalam kondisi perang.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu membantah pernyataan Prabowo. Menhan menyebutkan, Indonesia bisa bertahan hingga 1000 tahun bila terjadi perang.
Menhan mengklarifikasi pernyataannya terkait Indonesia yang diprediksi hanya dapat bertahan selama tiga hari jika terjadi krisis keamanan atau perang.
Pernyataan Ryamizard soal itu dikutip calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato kebangsaan bertajuk "Indonesia Menang" di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1) malam.
"Itu waktu diskusi saya pada 10 tahun lalu lah, pada waktu itu memang kondisi negara kelangkaan minyak. Itu masalah minyak. Kalau kita perang besar minyak akan habis," ucap Ryamizard usai konferensi pers di Kementerian Pertahanan, Rabu (16/1).
Menurut dia, dalam perang, Indonesia menggunakan sistem perang rakyat semesta, yang dapat menggunakan apa saja yang ada di bumi Indonesia.
"Kita tidak usah khawatir berapa tahun perang. 1000 tahun kita mampu berperang," ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.
Purnawirawan Jenderal bintang empat ini menambahkan, Indonesia sanggup untuk menjalankan perang bahkan hingga 1000 tahun. Ryamizard meminta publik melihat secara keseluruhan pernyataannya dan tidak dipotong-potong. "Kita bisa perang berlarut, bisa 1000 tahun kita perang," ujarnya, menegaskan.
Sebelumnya, Prabowo Subianto dalam pidatonya menyebutkan, jika Indonesia harus perang saat ini juga, maka Indonesia hanya mampu bertahan hingga tiga hari.
"Karena peluru hanya bertahan tiga hari. Bukan saya yang menyampaikan itu, tapi Menteri Pertahanan dari pemerintahan saat ini," kata mantan Danjen Kopassus ini.
Berdasarkan data Global Firepower, Indonesia menempati urutan ke-15 negara terkuat di dunia dari 138 negara. Artinya, Indonesia menjadi negara terkuat di Asia Tenggara pada 2018.
Saat ini, Indonesia memiliki 435.000 personel militer aktif dan 540.000 personel cadangan. TNI diperkuat dengan 418 tank, 1.131 kendaraan lapis baja, 456 artileri, dan 153 peluncur roket.
Indonesia juga memiliki 478 pesawat terbang, termasuk 41 jet tempur dan 197 helikopter. Sedangkan, kekuatan maritim didukung 221 kapal perang yang terdiri atas 8 fregat, 24 korvet, tiga kapal selam, 74 kapal patroli, dan 12 kapal penyapu ranjau.
Adapun, untuk mengurus angkatan bersenjatanya, pemerintah Indonesia menyediakan anggaran sebesar 6,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 96 triliun. (Ant).