Menakar komitmen kandidat pangkas kemiskinan dan kerek kesejahteraan
Kesejahteraan sosial bakal menjadi salah satu isu krusial yang dibahas para kandidat di debat pamungkas Pilpres 2024, Ahad (4/2) nanti. Sebagaimana tertulis dalam dokumen visi-misinya, masing-masing kandidat sudah punya strategi khusus untuk mendongkrak kesejahteraan rakyat jika memenangi Pilpres 2024.
Juru bicara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Billy David Nerotumelina mengatakan pasangan jagoannya sudah punya formula 28 Simpul Kesejahteraan Sosial. Sederhananya, AMIN telah merencanakan banyak program untuk mendongkrak kesejahteraan 28 jenis kelompok masyarakat.
"Simpul kesejahteraan ini kami sebut sebagai agenda khusus. Agenda khusus ini merupakan sebuah janji politik yang diturunkan menjadi program kerja kepada segmentasi masyarakat terkait," ucap Billy kepada Alinea.id di Jakarta, belum lama ini.
Tertulis dalam dokumen visi-misinya, kelompok masyarakat yang disasar AMIN semisal petani, nelayan, peternak, lansia, pekebun sawit, perempuan, serta seniman dan budayawan. Ada pula program-program yang didesain untuk pelaku usaha besar, investor dan pelaku keuangan, serta gen Z dan milenial.
Untuk kelompok petani, misalnya, pasangan AMIN menjanjikan sejumlah hal, semisal pupuk murah, kepastian pembelian hasil panen, minimalisasi impor pangan, perbaikan jalan desa, pembangunan sistem irigasi, kemudahan bantuan bibit, serta bantuan permodalan.
Adapun untuk pekerja kreatif, di antara lainnya, pasangan tersebut menjanjikan ruang berkreasi, penyediaan modal, jaminan royalti dan performing right, beragam penghargaan, regulasi yang ketat untuk membatasi impor barang-barang seni dan kerajinan dari luar negeri serta mendorong ekspor.
Program-program untuk semua segmen masyarakat, kata Billy, bakal didesain kolaboratif. Tujuannya tak lain untuk memangkas ego sektoral. "Agenda khusus ini merupakan komitmen AMIN terhadap perubahan paradigma. Hal ini berarti program kerja yang selama ini lekat dengan ego sektoral akan diperluas manfaatnya secara kolaboratif menjadi 28 jenis segmentasi masyarakat," ucap Billy.
Untuk memudahkan eksekusi program, Billy mengatakan, pasangan jagoannya juga bakal mengakselerasi pembangunan pangkalan data terpusat atau Satu Data Indonesia. Satu Data Indonesia merupakan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang digagas sejak 2019.
"Kami mengistilahkan dengan demokratisasi data. Negara akan memastikan peran untuk bisa menjadi hub data kolaboratif dari semua data yang dibutuhkan untuk penyusunan program kerja," ucap Billy.
Billy berkata program-program kesejahteraan sosial yang termanifestasi dalam beragam kartu pada era pemerintahan Jokowi juga diadopsi sebagai penyaluran program kesejahteraan sosial. "Tetapi, tidak semua. Namun pasti ada yang mekanisme seperti itu," ucap Billy.
Senada, Wakil Direktur Representatif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Patria Ginting mengatakan pasangan jagoannya sudah punya sejumlah strategi untuk memangkas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Salah satunya ialah lewat Program Dana Abadi Kesejahteraan Sosial.
Dana Abadi Kesejahteraan Sosial, kata Patria, bakal bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Dana itu nantinya akan dipertimbangkan sebagai instrumen pembiayaan program-program kesejahteraan sosial untuk masyarakat.
"Program ini (Dana Abadi Kesejahteraan Sosial) bertujuan ikut menekan angka kemiskinan hingga di bawah 2,5% pada tahun 2029, dan kemiskinan ekstrim 0%," kata Patria kepada Alinea.id.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan tercatat mencapai 9,36% dari total populasi Indonesia setara dengan 25,90 juta orang. Angka itu turun sekitar 0,21% poin jika dibandingkan September 2022.
Menurut Ginting, program-program yang dibiayai Dana Abadi Kesejahteraan Sosial nantinya akan diarahkan untuk menyasar kelompok masyarakat yang membutuhkan, semial kelompok marjinal, penyandang disabilitas, lansia dan masyarakat yang masih di bawah garis kemiskinan.
"Selain untuk program pemberdayaan, dana ini juga digunakan untuk bantuan-bantuan sosial di mana pendistribusiannya menggunakan sistem identifikasi berbasis KTP, didukung sistem Satu Data Indonesia," ucap Ginting.
Ginting optimistis percepatan pembangunan sistem Satu Data Indonesia bakal membuat distribusi bansos lebih tepat sasaran dan efisien. "Ini tanggung jawab negara sebagaimana tertuang dalam Pasal 34 ayat 1 UUD 1945, yaitu fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara," ucap Ginting.
Selain Dana Abadi Kesejahteraan Sosial, Ganjar-Mahfud juga berkomitmen untuk meningkatkan jumlah keluarga yang menerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH). Dari 10 juta penerima, pasangan itu berniat meningkatkan anggota PKH menjadi 15 juta keluarga.
Melanjutkan warisan Jokowi
Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono menegaskan pasangan jagoannya bakal fokus meneruskan capaian-capaian Jokowi di bidang kesejahteraan sosial. Selain kartu-kartu sakti yang sudah diluncurkan Jokowi, Prabowo-Gibran juga bakal menambah kartu-kartu lainnya yang tak kalah sakti.
“Nanti akan ditambah KIS Lansia untuk orangtua, Kartu Anak Sehat untuk pencegahan stunting, kartu start-up untuk milenial dan gen Z. Itu semua termasuk dalam 8 Program Hasil Terbaik Cepat yang akan dikawal langsung oleh Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana tertulis dalam dokumen visi-misi mereka, Prabowo-Gibran menargetkan angka kemiskinan turun hingga di bawah 5% dan indeks pembangunan manusia (IPM) skornya berada di atas 80. Selain kartu-kartu sakti, Prabowo-Gibran juga menggelontorkan beragam subsidi, bantuan langsung tunai dan non tunai, serta program kredit usaha demi merealisasikan target itu.
“Program kredit usaha untuk pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sektor usaha rakyat lainnya. Insyaalah, jika Pak Prabowo dan Mas Gibran mendapat amanah, kita akan tingkatkan dan sempurnakan fondasi yang sudah dibangun Pak Jokowi dengan sangat baik,” kata Budisatrio.