Survei Litbang Kompas mempertegas keunggulan pasangan Prabowo-Gibran di lembaga survei. Di mana berdasarkan hasil survei terbarunya, Litbang Kompas menyebut kalau persentase perolehan suara hasil survei Prabowo-Gibran mencapai 39,3%. Sementara, dua paslon lainnya yakni Anies-Muhaimin hanya 16,7% dan Ganjar-Mahfud 15,3%.
Berdasarkan survei tersebut, peneliti lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad, melihat potensi bagi pasangan nomor urut dua untuk menang dalam satu putaran. Namun dia mengakui, ada fakta lain dari hasil survei Litbang Kompas yang bisa menjegal peluang tersebut.
Pertama, responden yang tidak menjawab atau undecided voters sangat tinggi yang mencapai 28,7%. Kedua, momen debat yang berpotensi juga mengubah persepsi warga.
“Ada potensi satu putaran. Tetapi komposisi ini masih bisa berubah,” katanya kepada Alinea.id, Senin (11/12).
Suara yang masih tertahan di undecided voters patut diperhitungkan karena seharusnya angka itu semakin kecil. Mengingat sudah mendekati momen akbar demokrasi ini. Hal itu dikonfirmasi oleh lembaga survei lainnya yang hanya menyisakan di angka 5-6% untuk undecided voters.
“Mestinya semakin mendekati pemilu, persentase yang tidak jawab semakin kecil,” ujarnya.
Agar calon presiden bisa menang satu putaran, mereka harus melebihi 50% suara. Dan berdasarkan hasil survei terbaru LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 42,9%.
“Sehingga untuk melebihi 50% masih butuh tambahan 7,2%,” katanya dalam keterangan, Senin (11/12).
Sedangkan elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 24,9%, yang artinya masih butuh tambahan 8,4% agar bisa menang satu putaran. Untuk Anies-Muhaimin, baru memiliki elektabilitas 24%, sehingga butuh tambahan 9,3% agar menang satu putaran.
“Masih tersisa dua bulan lagi untuk memastikan apakah pilpres akan berlangsung satu putaran atau dua putaran,” ujarnya.
Hasil survei LSI menunjukkan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin terus menaik. Sedangkan Ganjar-Mahfud terus menurun. Sebagai perbandingan, pada Oktober 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 36,8%. Awal November 2023 elektabilitasnya naik menjadi 40,3%, dan naik kembali di November akhir menjadi 42,9%.
Pasangan Anies-Muhaimin memperlihatkan tren yang sama yaitu naik. Pada Oktober 2023 elektabilitasnya mencapai 17,2%. Awal November naik menjadi 20,3%, kemudian naik kembali menjadi 24%.
Sedangkan Ganjar-Mahfud secara tren mengalami penurunan. Pada Oktober 2023 elektabilitasnya sebesar 35,3%. Kemudian awal November 2023 turun menjadi 28,6% dan akhir November 2023 kembali menjadi 24,9%.