close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan li
icon caption
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan li
Pemilu
Selasa, 19 Februari 2019 14:26

Pengamat sebut wajar Jokowi ungkap Prabowo kuasai tanah negara

Pernyataan Jokowi bukanlah serangan pribadi untuk Prabowo, tapi penjelasan pentingnya sertifikat tanah bagi masyarakat.
swipe

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai hal yang wajar apabila capres nomor urut 01, Joko Widodo, membeberkan bahwa capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menguasai tanah negara hingga mencapai ratusan ribu hektare di dua wilayah berbeda di Indonesia.

“Apa yang diungkapkan oleh Jokowi bukanlah bentuk serangan pribadi terhadap Prabowo, melainkan bentuk penjelasan bagaimana pentingnya sertifikat tanah bagi masyarakat agar tak dimangsa oleh mafia tanah,” kata Ujang di Jakarta pada Selasa (19/2), menanggapi pernyataan Jokowi dalam debat kedua Pilpres 2019.

Ujang menjelaskan, dalam debat bertema lingkungan tersebut Jokowi berhasil memanfaatkan momen. Selain mengungkap penguasaan lahan oleh segelintir orang, Jokowi juga membeberkan betapa semrawutnya manajemen asset lahan negara di masa lalu

“Itu soal kebijakan pembagian sertifikat tanah oleh Jokowi. Kebetulan menyasar tanah HGU (Hak Guna usaha) Prabowo, Jokowi ingin menjelaskan bahwa kepemilikan tanah HGU yang ratusan ribu hektare tersebut tidak terjadi di jamannya,” ucapnya. 

Lebih lanjut, pemaparan Jokowi di meja debat pun menjadi hal yang wajar karena pernyataannya didukung oleh data dan fakta yang akurat. Terlebih, Prabowo pun mengakui terkait pernyataan Jokowi tersebut.   

“Kecuali menjadi tidak wajar jika Jokowi menuduh Prabowo soal penguasaan lahan tanpa data," tutur Ujang.

Menurutnya, kegusaran kubu Prabowo atas pernyataan Jokowi itu yang dianggap menyerang pribadi tak lebih dari persoalan persepsi saja. “Pasalnya, jika itu menyerang pribadi, maka sudah dibantah secara pribadi pula oleh Prabowo," ucap Ujang.

Prabowo pun sebetulnya diperbolehkan memaparkan suatu hal yang menyudutkan selama ia memiliki data dan fakta yang akurat. Karena itu, sebelum debat Uajng menyarankan agar Prabowo menyiapkan data. Baru selanjutnya Prabowo melakukan manuver ke Jokowi. 

“Harusnya  tuh ya, Prabowo juga memiliki data tentang tanah Jokowi dan keluarganya agar bisa mengkick balik,” katanya.
 
 Seperti diketahui, debat kedua Pilpres 2019 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta sempat diwarnai ketegangan yang dipicu oleh pernyataan Jokowi. Dalam debat pada Minggu (17/2), Jokowi mengatakan kalau Prabowo menguasai lahan negara di wilayah Aceh Tengah seluas 120 ribu hektare dan di Kalimantan Timur 220 ribu hektare. Jika dikalkulasi total luas lahan yang dikuasai Prabowo mencapai 340.000 hektare.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan