Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran merancang persiapan bagi pasangan calonnya untuk menghadapi debat capres. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadwalkan debat pertama mulai tanggal 12 Desember 2023 hingga yang terakhir di 10 Februari 2024.
Anggota Dewan Pakar dan Direktur Juru Debat TKN, Budiman Sudjatmiko membeberkan semua persiapan itu. Misalnya untuk debat pertama soal penegakan hukum hingga HAM.
Pada kondisi ini dikatakan tidak ada persiapan khusus karena ia meyakini Prabowo siap menghadapinya. Baginya, Prabowo sudah berpengalaman.
“Menurut saya Pak Prabowo tidak harus diajari lagi ya, beliau sudah berpengalaman,” kata Budiman di Markas TKN, Kamis (7/12).
Budiman menyebut, persiapan yang diperhatikan hanya beberapa topik. Seperti reformasi birokrasi, politik demokrasi, dan HAM dengan isu terbarunya.
“Yang memang harus kita siapkan,” ujarnya.
Debat dalam kacamata TKN Prabowo-Gibran
Budiman mengamini usulan koleganya, Drajat Wibowo yang juga merupakan anggota dewan pakar TKN, untuk menghapus sesi sanggahan dalam debat capres.
Menurutnya, debat adalah soal bertukar pikiran maupun melawan argumen pihak lawan. Bermuara pada diskusi yang membangun tapi jangan sampai terjadi debat kusir.
“Tapi memang untuk mencegah terjadi debat kusir, kita masuknya tukar pikiran dalam pengertian mencari ide yang terbaik mana yang masuk akal,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga menyayangkan bila kondisi debat oleh KPU ini dibuat berdampingan. Maksudnya, setiap pasangan dihadirkan secara serentak dan bukan adu gagasan antara sesama capres maupun cawapres.
Kondisi itu membuat mereka saling membantu dalam berdebat tapi dirasa merugikan. Harapannya, setiap capres maupun cawapres diadu dalam kapasitasnya sebagai calon orang nomor satu maupun dua di republik ini.
“Bisa saling bantu itu merugikan karena kita sudah siapkan Mas Gibran, kita sudah siapkan Pak Prabowo untuk sendiri sendiri,” tuturnya.
Persiapan khusus Sang Putra Sulung
Meski Gibran pernah berdebat saat hendak menjadi walikota, namun skala kali ini berbeda. Pada kondisi inilah, Budiman memandang perlu ada sesi tersendiri bagi putra sulung Presiden Jokowi itu.
Skala nasional menjadi silabus yang akan dijejali kepada Gibran sebelum masuk ranah debat itu. Materi belajarnya tidak jauh dari isu terbaru.
“Kalau mental debat pernah beliau alami sebagai calon wali kota waktu itu, gak ada masalah,” jelas Budiman.
Proses belajar itu dilakukan juga dengan tidak mendatangi banyak forum. Baginya itu bentuk kerendahan hati karena harus belajar terlebih dahulu.
Apalagi forum debat yang ada pun tersaji di layar kaca secara mandiri dan bukan dari KPU. Pihaknya juga ingin supaya elektabilitas Gibran jelas terlihat di ranah resmi bukan sebatas apa yang ia sebut eksibisionis semata.
“Sehingga tentu saja beliau hanya akan fokus pada apa yang disediakan oleh KPU,” ucap Budiman.