close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berjajalan berdampingan. Antara Foto
icon caption
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berjajalan berdampingan. Antara Foto
Pemilu
Senin, 18 Februari 2019 01:55

Pertanyaan Jokowi soal unicorn dinilai menjebak Prabowo

Pertanyaan tersebut sengaja dilontarkan Jokowi untuk menjebak Prabowo yang memang kurang mengenal platform usaha berbasis digital.
swipe

Pertanyaan terkait pengembangan usaha unicorn dari calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, dinilai sengaja dilontarkan untuk menjebak calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Demikian diungkapkan Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso menanggapi pertanyaan Joko Widodo dalam debat putaran kedua tersebut. Menurutnya, pertanyaan tersebut sengaja dilontarkan oleh Jokowi untuk menjebak Prabowo yang memang kurang mengenal platform usaha berbasis digital.

“Soal pertanyaan unicorn. Ini pertanyaan sebenarnya agak aneh bin ajaib, tendensi jebakan. Soal unicorn, itu jutaan rakyat mana ada yang tahu, di sini saja setengah yang tahu. Itu pertanyaan ingin tunjukan seolah-olah tahu unicorn, start up dan sebagainya,” kata Priyo yang turut menghadiri debat kandidat di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/2).

Priyo mengatakan, pertanyaan Jokowi tersebut merupakan tindakan yang kurang fair, karena mencoba menjatuhkan Prabowo dengan pertanyaan yang kurang dikuasai mantan Danjen Kopassus tersebut.

"Nah coba dibalik, mau tidak Jokowi ditanya soal rudal oleh Pak Prabowo. Misalnya, rudal alat perang kita, sebutkan? Mau tidak?,"ujarnya.

Sementara Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, mengatakan memang pihaknya kurang setuju dengan pengembangan unicorn. Sebab, menurutnya, sistem tersebut hanya menguntungkan segelintir pihak saja, tidak mayoritas masyarakat.

"Jadi, memang dengan unicorn ini kita harus hati-hati. Itu suatu sistem baru, jangan sampai kita terjebak. Akhirnya manusia-manusia yang perlu kerja ini banyak digantikan oleh mesin, oleh robot. Itu sistem kapitalis, yang kaya itu ujungnya saja," ujar Djoko.

Sedangkan politikus PDI-Perjuangan, Arya Bima, menilai dari gestur Prabowo yang kurang bisa menjawab perihal unicorn, telah memperlihatkan bahwa sesungguhnya Prabowo kurang memahami perkembangan ekonomi digital, sehingga membuat Prabowo kesulitan menjawab pertanyaan tersebut.

"Dari jawaban tadi, sebenarnya terlihat dia bukan kesalahan menjawab. Tapi sebenarnya kesalahan mendengarkan dan memahami pertanyaannya," ujar Arya.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan