Pidato kebangsaan yang disampaikan Calon Presiden Prabowo Subianto di JCC Senayan pada Senin (14/1) malam tidak ada yang baru. Pasalnya, Prabowo masih mengandalkan krisis sebagai isu jualannya yang ditawarkan kepada masyarakat.
“Prabowo tetap mengandalkan strategi our brand is crisis dengan mengatakan, situasi negara saat ini sedang berada di tengah krisis,” kata Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily di Jakarta.
Ace mengatakan, Prabowo berpidato membaca teleprompter yang hanya dipenuhi retorika tapi tetap klise dan miskin gagasan segar. Oleh Prabowo, kata Ace, semua dilihat buruk, sengsara, tertinggal, terbelakang dan tergantung. Cara itulah yang ditampilkan kepada publik, seolah Prabowo datang sebagai juru selamat.
Menurut Ace, penggambaran situasi yang disampaikan Prabowo mengingatkan pada pidato Donald Trump. Prabowo terlihat berupaya menjiplak Donald Trump dalam pemilu AS dengan mengaduk-aduk sentimen dan emosi publik. Caranya, mengangkat suatu kejadian sebagai contoh yang dramatis. Namun, sayangnya tidak disertai data dan fakta akurat.
Tawaran program aksi yang dilakukan Prabowo disebut Ace tidak ada yang asli. Sebagian besar yang dijanjikan Prabowo dalam pidatonya sudah dikerjakan Jokowi. Contohnya, stabilisasi harga, pembukaan lapangan kerja, penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan, penguatan BUMN sebagai agen pembangunan.
Kemudian menjaga iklim usaha yang sehat, infrastruktur yang bermanfaat, kepastian hukum pada ojek daring, pembenahan tata kelola BPJS hingga revitalisasi industri. Terakhir isu utang luar negeri di era Jokowi digunakan untuk hal produktif. Semua itu, kata Ace, sudah dikerjakan Jokowi.
"Prabowo baru berjanji, Jokowi sudah memberi bukti. Prabowo hanya bermain retorika. Tidak ada disampaikan bagaimana caranya," kata dia.
Program Kerja Prabowo
Sebelumnya, Prabowo dalam pidatonya menyampaikan lima fokus utama program kerja nasional untuk mewujudkan visi dan misi Indonesia Menang apabila dirinya terpilih menjadi Presiden pada 2019.
Pertama, mewujudkan ekonomi yang mengutamakan rakyat, adil, memakmurkan orang Indonesia, dan melestarikan lingkungan Indonesia.
"Kita akan tingkatkan daya beli masyarakat. Jika rakyat memiliki uang yang cukup, seluruh roda ekonomi akan berputar," kata Prabowo.
Kedua, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial, yaitu akan perangi kemiskinan, tingkatkan pelayanan kesehatan, dan tingkatkan kualitas pendidikan. Pekerja di bidang kesehatan dan pendidikan, menurut dia, harus diperhatikan kualitas hidupnya, misalnya gaji para guru honorer.
"Kami akan perjuangkan agar seluruh rakyat Indonesia memiliki jaminan kesehatan dan jaminan sosial lainnya," ujarnya.
Ketiga, memastikan keadilan hukum dan menjalankan demokrasi yang berkualitas sehingga akan menjamin kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pendapat, dan kebebasan pers.
Prabowo menegaskan bahwa dirinya akan memastikan apabila memenangi Pilpres 2019, ulama-ulama akan dihormati dan bebas dari kriminalisasi karena mereka berperan dalam kemerdekaan.
"Kami akan pastikan tidak ada intervensi dan politisasi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia," katanya.
Keempat, menjadikan Indonesia rumah yang aman, nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, keamanan nasional dan kedaulatan NKRI adalah prasyarat untuk pembangunan, kemajuan, dan kemakmuran.
Ia juga akan meningkatkan kemampuan kepolisian agar mampu mengantisipasi dan mengatasi berbagai kejahatan baru, seperti kejahatan siber, perdagangan orang, dan pencucian uang.
"Kami akan tingkatkan kemampuan negara dalam melakukan pencegahan, deteksi dini, penanganan cepat, rehabilitasi, dan rekonstruksi kasus-kasus bencana alam," katanya.
Kelima, penguatan karakter dan kepribadian bangsa karena pihaknya percaya yang paling fundamental yang harus dimiliki bangsa Indonesia adalah mental yang kuat.
Prabowo menilai agar bangsa dapat merdeka, berdaulat, makmur, dan menang, bangsa tersebut harus melalui pembangunan nasional yang dicapai dari pembangunan karakter.