Pilgub Banten 2024: Siapa mampu menekuk Airin?
Setelah memastikan satu kursi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Banten III untuk Partai Golkar, mantan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany bakal kembali turun ke gelanggang politik lokal. Jika tidak ada aral melintang, Airin hampir pasti diusung Golkar untuk maju menjadi calon Gubernur Banten.
Sekretaris DPD Partai Golkar Banten Bahrul Ulum mengatakan Airin sudah mengantongi surat penugasan dari parpolnya untuk maju di Pilgub Banten 2024. Partai berlambang pohon beringin itu kini tengah mencari pendamping yang tepat bagi Airin.
"Sesuai dengan penugasan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Ibu Airin harus kembali fokus menghadapi Pilkada Banten. Tentu kami akan berkoalisi, termasuk mencari bakal calon wakil gubernur," kata Bahrul kepada wartawan, Selasa (26/3)
Diusung usai Pileg 2024, Airin punya modal kuat untuk memenangi kontestasi politik. Mengantongi 302.878 suara, Airin merupakan caleg DPR RI dengan raihan suara terbesar di seluruh Banten. Secara nasional, Airin termasuk dalam jajaran lima besar caleg dengan raupan suara terbesar.
Tak hanya itu, Airin juga bakal ditopang mesin partai Golkar yang sedang dalam performa terbaiknya di Banten. Pada Pileg 2024, Golkar muncul jadi pemenang dengan raihan 932.670 suara atau setara 14 kursi di DPRD Banten.
Selain Airin, sejumlah nama politikus dan birokrat masuk ke dalam bursa kandidat Gubernur Banten, di antaranya politikus PDI-Perjuangan sekaligus anggota DPR RI Rano Karno, politikus NasDem yang juga eks Gubernur Banten Wahidin Halim, dan mantan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.
Usai dipastikan gagal melenggang ke Senayan, anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Achmad Dimyati Natakusumah juga menyatakan bakal maju di Pilgub Banten. Selain dari PKS, Dimyati mengklaim sudah mengantongi dukungan dari 3 parpol lainnya.
"Harapannya, semua parpol bisa berkoalisi dan dengan sendirinya tidak ada terjadi gesekan. Intinya, Dimyati OTW (on the way) Provinsi Banten dan ini sudah gaspol (kencang),” ujar suami Bupati Pandeglang Irna Narulita, itu seperti dikutip dari Bantennews, Rabu (27/3).
Sejauh ini, belum ada survei teranyar dirilis merekam elektabilitas para kandidat di Pilgub 2024. Namun, survei Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) yang digelar pada 20-30 September 2023 dengan melibatkan sekitar 1.200 responden menunjukkan elektabilitas Airin unggul jika dibanding kandidat lainnya.
Pada skema simulasi pertanyaan terbuka, IPRC merekam tingkat keterpilihan Airin mencapai 20,2%, diekor Rano Karno (14,2%) dan Wahidin (10,6%). Pada simulasi lima nama, Airin dipilih 25,3% responden, sedangkan Rano Karno dan Wahidin masing-masing memperoleh 18,5% dan 16% dukungan.
Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak menilai Airin bakal sulit ditekuk di Pilgub Banten 2024. Selain disokong mesin politik Golkar, Airin juga merupakan bagian dari dinasti politik yang mengakar kuat di Banten.
"Airin sudah bergerak jauh hari. Sejak awal 2023, ribuan baliho Airin sudah tersebar di berbagai tempat di Banten. Jadi, dari segi popularitas, Airin sangat tinggi," ucap Zaki kepada Alinea.id, Kamis (28/3).
Airin ialah suami dari Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Ratu Atut "menguasai" Banten sejak 2007 sampai 2015. Setelah dibui karena kasus korupsi, trah Ratu Atut diteruskan keluarga dan kerabat dekatnya.
Andika Hazrumy, putra sulung Ratu Atut, misalnya, pernah menjabat Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022. Ada pula Ratu Tatu Chasanah, adik Ratu Atut, yang menjabat sebagai Bupati Serang periode 2016-2022. Haerul Jaman, adik tiri Ratu Atut, menduduki jabatan Wali Kota Serang selama dua periode.
"Popularitas dan elektabilitas linier. Belum lagi Airin punya mesin politik yang solid, yaitu jaringan partai Golkar dan dinasti politik yang sudah menjalar serta berpengalaman. Golkar sudah solid mengusung Airin yang kemungkinan besar cawagubnya dari Gerindra. Jadi, Airin didukung oleh dua parpol besar yang kuat," jelas Zaki.
Menurut Zaki, kandidat-kandidat lain seperti Wahidin dan Rano Karno akan kesulitan melawan Airin. Jaringan politik akar rumput kedua politikus itu tak sekuat Airin di Banten. Mantan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah pun demikian.
"Arief di Tangerang memang masih populer dan kepemimpinannya cukup berhasil, tetapi mesin politik apa yang akan digunakan masih belum jelas. Jadi, para penentang Airin banyak diterpa problem soliditas dan efektivitas mesin politiknya," ucap Zaki.
Lain ceritanya jika Rano Karno diduetkan dengan Arief Wismansyah. Menurut Zaki, pasangan Rano dan Arief akan mampu menandingi Airin dengan pendampingnya. Arief punya keuntunggan lantaran populer di Tangerang, kota dengan populasi terbesar di Banten.
"Dua pasangan ini saling melengkapi. Rano ditopang oleh partai terbesar PDI-P, sementara Arief memiliki dukungan voter (pemilih) yang kuat di Kota Tangerang," ucap Zaki.
Faktor lain yang potensial mengubah peta politik Pilgub Banten 2024, menurut Zaki, ialah bergabungnya koalisi parpol pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Koalisi politik antara NasDem, PKS, PKB, PDI-P dan PPP bakal jadi lawan tangguh bagi mesin politik Airin.
"Apalagi, banyak masyarakat Banten yang menginginkan perubahan. Tidak lagi bersedia dihegemoni oleh dinasti politik yang mempunyai rekam jejak politik yang sangat buruk," ucap Zaki.
Tangerang Raya jadi kunci
Analis politik dari Universitas Pamulang Tangerang Selatan, Yusak Farchan menilai ada tiga calon gubernur yang potensial diusung di Pilgub Banten, yakni Airin, Rano Karno, dan Wahidin. Berbasis hasil pemilu DPRD Banten, ketiga parpol itu bakal mudah mengantongi tiket untuk maju.
"Komposisi partai politik yang punya kursi di DPRD Provinsi Banten itu ada 10 partai yang punya 10 kursi. Jadi, ada empat poros utama yang kursinya sama yaitu Golkar, Gerindra, PDI-P dan PKS. Kalau melihat nama-nama yang ada, saya kira Airin, Rano dan Wahidin berpeluang memenangkan pilkada," kata Yusak kepada Alinea.id.
Yusak melihat Pilgub Banten akan menjadi ajang rivalitas dua poros politik utama, yakni Golkar dan PDI-P. Golkar masih terbilang unggul karena memiliki akar yang kuat di Banten. Faktor penting lainnya ialah pilihan pendamping.
"Sekali lagi, ini tergantung kelihaian Golkar mengambil wakilnya Airin siapa. Meskipun Airin punya popularitas bagus, sementara ini basis konstituen Airin kan ada di daerah Tangerang Selatan. Kalau bicara Tangerang, dia harus bersaing ketat dengan Wahidin Halim," ucap Yusak.
Dari sisi wilayah, Tangerang Raya yang meliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang akan menjadi medan pertempuran politik utama. Menurut Yusak, siapa pun yang mampu menguasai Tangerang Raya potensial jadi pemenang Pilgub Banten.
"Apalagi, kalau yang muncul itu Airin, Wahidin Halim, dan Rano. Pertarungan akan sangat kompetitif sekali di Tangerang Raya. Ini akan menjadi medan pertempuran yang cukup sengit di antara tiga nama tadi. Tangerang Raya itu pemilihnya sangat banyak," jelas Yusak.