close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo menyapa masyarakat dalam acara jalan santai./Antara
icon caption
Presiden Joko Widodo menyapa masyarakat dalam acara jalan santai./Antara
Pemilu
Sabtu, 01 Desember 2018 21:26

Diksi Jokowi yang kontroversial

Presiden Jokowi hendak mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap politikus yang menggunakan berbagai cara menarik simpati.
swipe

Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) acap kali melemparkan pernyataan kontroversi dalam sebuah ungkapan. Meski tidak menyinggung satu kelompok seperti yang kerap terlontar dari lawannya, Prabowo Subianto namun ucapan Jokowi menyita perhatian. Sebab dalam beberapa kali kesempatan, ucapan Jokowi dinilai tidak pas diungkap oleh seorang pemimpin negara. 

Berikut pernyataan kontroversial Presiden Jokowi dihadapan masyarakat: 

1. Jokowi meminta kepada relawan untuk tidak takut jika diajak berkelahi.

Dalam rapat umum relawan di di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat,  Sabtu (4/8). Presiden Jokowi berpesan agar relawan tidak membangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian dan jangan membangun fitnah. Mantan Gubernur Jakarta ini pun berpesan kepada relawan agar tidak takut, jika ada yang  mengajak berkelahi.

2. Politisi Sontoloyo

Saat membagikan sertifikat hak atas tanah di lapangan bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (23/10). Rupanya, Presiden Jokowi menyelipkan kata-kata politisi sontoloyo dalam pidatonya. 

Maksud dari ucapan tersebut dikatakan Presiden Jokowi untuk mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap para politikus yang sering menggunakan berbagai cara untuk menarik simpati rakyat. Cara berpolitik yang memecah belah masyarakat, menyebabkan kebencian, mengadu domba dengan cara tak beradab itulah yang ia sebut dengan politik sontoloyo.

3. Politikus Genderuwo

Melanjutkan ucapan soal sontoloyo, Presiden Jokowi saat saat pidato pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (9/11) mengatakan politik dengan propaganda menakutkan dan kekhawatiran disebut sebagai politikus genderuwo

4. Tabok

Diksi yang juga menuai kontroversi yang dilontarkan oleh calon presiden petahana yaitu tabok. Penggunaan diksi tabok tersebut lantaran kegeraman Jokowi, atas isu yang menyebut dirinya sebagai Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal menurut Jokowi, PKI dibubarkan pada tahun 1965, sedangkan dirinya lahir tahun 1961. "Mau saya tabok tapi orangnya di mana" ujar Jokowi. 

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan