close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Siluet Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) menyampaikan pidaton saat deklarasi pemenangan oleh Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus Indonesia di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (5/4). /Antara Foto
icon caption
Siluet Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) menyampaikan pidaton saat deklarasi pemenangan oleh Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus Indonesia di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (5/4). /Antara Foto
Pemilu
Jumat, 05 April 2019 22:38

Prabowo targetkan keunggulan 25% 

Target setinggi itu sengaja dipasang Prabowo sebagai strategi mencegah ia kalah karena kecurangan yang masif. 
swipe

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menargetkan kenunggulan hingga 25% dalam Pilpres 2019. Menurut Prabowo, target setinggi itu sengaja dipasang sebagai strategi mencegah dia kalah karena kecurangan yang masif. 

"Beberapa hari lagi kita harus benar-benar turun dan atasi niat-niat kecurangan. Kita harus menang dengan angka yang sangat besar. Kita harus menang dengan selisih di atas 25% karena potensi dicuri ada sekian belas persen," ujar Prabowo saat berpidato di hadapan para akademikus di Balai Kartini, Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/4)

Prabowo pun meminta para akademikus Prabowo-Sandi memaksimalkan sisa masa kampanye selama 10 hari. Prabowo merasa saat ini ia terus diserang oleh sebagian pihak supaya tidak dipilih publik pada pemungutan suara 17 April nanti. 

"Saya melihat ada sekelompok yang pandai rekayasa kebohongan, ada media yang mengatakan saya ditinggal oleh pendukung saya saat ke Padang, dan ada juga lembaga-lembaga survei yang mau membohongi rakyat," ujarnya.

Lebih jauh, Prabowo meminta kepada pada akademikus untuk turut membantunya mendongkrak perekonomian Indonesia jika ia dan Sandiaga Uno diberi kepercayaan memimpin Indonesia. 

Menurut dia, pangkal persoalan yang menyebabkan Indonesia sulit untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi karena banyak kekayaan Indonesia 'terparkir' di luar negeri. "Utama dari permasalahan kita adalah harta kita tidak tinggal di dalam negeri, tapi di luar negeri," ucapnya. 

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan