Polda Metro Jaya akan mengadakan rekayasa arus lalu lintas saat kampanye terbuka pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, yang bakal mulai digelar sejak waktu salat subuh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (7/4). Rekayasa lalu lintas yang diberlakukan Ditlantas Polda Metro Jaya itu berlaku di seputar Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Di fly over Sekat II dan Ladokgi, kendaraan dari arah Semanggi diarahkan lurus ke arah Slipi. Kendaraan dari arah Slipi diarahkan lurus ke Semanggi, tidak ada yang menuju jalan layang Ladokgi ke arah Jalan Gerbang Pemuda.
Di pintu FX Sudirman atau Jalan Pintu I Senayan, kendaraan dari arah bundaran Senayan diarahkan lurus ke Semanggi.
Di Jalan Hang Lekir 2, arus lalu lintas dari Jalan Pakubuwono VI yang menuju ke arah kampus Mustopo diarahkan ke tol Pakubuwono.
Di Jalan Hang Lekir 1, arus lalu lintas dari Jalan Mustopo yang menuju ke arah Asia Afrika dibelokan ke kanan menuju Hang Tuah Raya.
Di perempatan Patal Senayan, kendaraan dari arah Jalan Patal Senayan 1 yang mengarah di Jalan Asia Afrika dibelokkan ke kiri Jalan Tentara Pelajar.
Di pertigaan Tentara Pelajar, kendaraan dari Jalan Tentara Pelajar menuju Jalan Patal Senayan diluruskan ke arah Permata Hijau. Dan, di Palmerah, kendaraan dari Manggala Wanabakti diluruskan ke arah Jalan Tentara Pelajar.
Sementara itu, sebanyak 10.000 personel gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta, diturunkan untuk mengawal jalannya kampanye terbuka itu.
"Personel yang diturunkan ada 10.000," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono dalam pesan singkatnya di Jakarta, Sabtu (6/4).
Kendati demikian, Argo tidak menyebutkan secara detil pengamanan yang akan diterapkan bagaimana. Namun pihak Mabes Polri menyebut, memang di tingkat polda, ada sekitar 10.000 pasukan yang disiagakan untuk mengawal masa kampanye terbuka.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, sebanyak sepertiga kekuatan di setiap polda maupun polres dikerahkan untuk mengamankan momen kampanye ini.
"Artinya seluruh Indonesia, kepolisian itu mengamankan rata-rata dengan menggunakan sepertiga kekuatan yang ada di tiap-tiap polda termasuk polres," ucap Dedi Prasetyo, Jumat (5/4). (Ant).