Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama rombongan bertandang ke DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (24/7). Kedua pihak lantas melakukan pertemuan tertutup, pukul 14.00-15.30 WIB.
"Kami sangat berterima kasih kepada mas AHY dan jajaran PD yang hari ini bersilaturahmi ke kantor kami. Ini merupakan sesuatu yang sangat bernilai luar biasa," kata Ketua Umum DPP PKS, Sohibul Iman, usai pertemuan.
Ada beberapa hal dibahas dalam pertemuan ini, seperti perkembangan pandemi coronavirus baru (Covid-19). Kedua pihak berpendapat sama, Indonesia sebagai bangsa harus bersama-sama menyelesaikan setiap persoalan negara ini.
Mereka pun sepakat untuk fokus menangani pandemi agar bisa dikendalikan. Jika tak bisa dikontrol, PD dan PKS khawatir aspek-aspek kehidupan lainnya akan semakin terganggu.
"Yang jelas ekonomi kita akan berkepanjangan mengalami keterpurukan, juga kondisi sosial, politik, bahkan kami mengkhawatirkan Covid-19 ini bisa merusak tatanan demokrasi ke depan," terangnya.
AHY menambahkan, PD dan PKS tetap menjadi penyeimbang pemerintah. Ruang check and balance diklaim harus tetap hadir agar setiap kebijakan dirasakan masyarakat.
Dalam pandemi Covid-19, misalnya, banyak masyarakat terdampak. Lebih parahnya, 40% di antaranya tergolong kurang mampu.
"Mereka yang sangat rentan itu harus mendapatkan perhatian utama, selain ingin meyakinkan keselamatan jiwa manusia karena sayangnya hari ini kita, termasuk yang masih struggle untuk menghadapi Covid-19 di tengah masyarakat," paparnya.
Lebih jauh, AHY menuturkan, pertemuan juga membahas mengenai koalisi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Sebelum ke DPP PKS, AHY melakukan safari politik ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, di Istana Bogor, Jawa Barat (Jabar). Pertemuan digelar tertutup.
Setelah itu, AHY mengunjungi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj; Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto; dan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar.