Tim pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno saat ini sedang menyusun pencegahan korupsi dalam satu platform. Sandiaga mengaku telah menempatkan visi dan misinya soal korupsi dalam satu platform.
Sandiaga mengatakan, dirinya telah bertemu dengan sejumlah ekonom senior seperti Rizal Ramli dan Kwik Kian Gie untuk mengetahui akar permasalahan korupsi yakni pada pencegahan. Kata Sandiaga, saat ini praktek korupsi semakin marak dan ada yang salah di sistem ini.
Nah, ia menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), aktivis antikorupsi, pemerintah, dunia usaha, kepala daerah, politisi harus duduk bersama. Baginya, operasi tangkap tangan atau OTT yang berlangsung setiap hari tidak memberikan efek jera.
"Kami mendukung adanya sanksi yang lebih tegas, lebih keras dan menimbulkan efek jera dan langkah yang signifikan untuk mencegah korupsi ini," kata Sandiaga.
Hanya saja paling utama adalah siklus kepala daerah. Kepala daerah ini biaya politiknya terlalu tinggi, makanya untuk menghasilkan satu kebijakan butuh ongkos politik yang besar sebab kepala daerah kerap harus meminjam uang dan menggunakan kebijakan setelah terpilih untuk membayar hutangnya.
"Jangan siklus ini terus berulang, Tahun ini kita lihat ternyata bukan korupsi makin turun ternyata makin naik," kata Sandiaga. (Ant)