close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno kembali membantah dirinya bersandiwara saat bertemu korban banjir di Makassar. / Twitter
icon caption
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno kembali membantah dirinya bersandiwara saat bertemu korban banjir di Makassar. / Twitter
Pemilu
Kamis, 31 Januari 2019 22:45

Sandiaga Uno bantah sandiwara korban banjir Makassar

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno kembali membantah dirinya bersandiwara saat bertemu korban banjir di Makassar.
swipe

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno kembali membantah dirinya bersandiwara saat bertemu korban banjir di Makassar.

Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu menepis tuduhan rekayasa dan drama saat bertemu masyarakat ketika menggelar safari politik ke pelosok Tanah Air.

"Sudah dibuktikan sendiri hasilnya. Yang sandiwara pertama sudah menyatakan bahwa itu tidak ada yang merekayasa. Lalu, Pak Daeng Illa (sandiwara kedua) menyatakan apa adanya," kata Sandi di Media Center Prabowo-Sandi, Kamis (31/1). 

Foto Sandiaga Uno tengah bersama korban banjir di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi bahan gunjingan warganet. Tampak Sandi sedang berdialog dengan seorang pria yang bernama Ilyas Daeng Illa, korban banjir.

Dalam foto tersebut, tampak Ilyas berlumur lumpur dari ujung kaki hingga dada bagian atas. Foto itu diambil di Jalan Malengkeri, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Makassar, pada Sabtu (26/1).

Sandi berbincang dengan Ilyas dengan foto tampak depan. Namun, ada warga yang mengabadikan mereka dari bagian belakang.

Di dalam foto tampak belakang, tubuh Ilyas justru tak ada lumpur sama sekali. Sehingga, warganet menuding foto tersebut adalah rekayasa.

Sandi menuding elite politik justru mencurigai rakyatnya sendiri. Padahal, semua pertemuan dirinya dengan rakyat benar-benar tanpa direkayasa.

"Ini menurut saya, jadi introspeksi buat kita semua. Terutama buat elite-elite politik. Kita enggak boleh sama sekali menertawakan atau berprasangka buruk terhadap apa yang disampaikan rakyat apa adanya. Saya juga enggak akan berani merekayasa," katanya. 

Dia berdalih, zaman sekarang, ketika ada media sosial dan teknologi internet yang canggih, semua bisa ditelusuri. Sehingga, mustahil jika dia melakukan sandiwara. "Zaman sekarang penuh keterbukaan enggak akan bisa direkayasa," imbuhnya. 

Pasangan Prabowo Subianto ini pun menyebut, kalau tuduhan rekayasa ini justru merupakan pangkal masalah yang menyebabkan pemerintah berjarak dengan rakyat. 

"Saya khawatirnya kita terus melabelisasi bahwa itu bohong itu hoaks. Padahal itu suara rakyat. Ini yang membuat pemerintah sekarang dengan rakyatnya berjarak," katanya. 

img
Rakhmad Hidayatulloh Permana
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan