Calon wakil presiden Sandiaga Uno telah mendatangi 800 lokasi di seluruh Indonesia sejak masa kampanye Pilpres dimulai.
Sandi menggelar dialog bersama pelaku ekonomi Surabaya di titik kunjungannya ke-800 selama masa kampanye dalam tiga bulan terakhir.
"Hampir tiga bulan sejak masa kampanye awal, ini adalah titik ke-800 saya berkeliling dan bersyukur bisa berdialog dengan para pelaku usaha di Surabaya," ujarnya di sela dialog pelaku ekonomi dan entrepeneur di salah satu rumah makan di Surabaya, Selasa (4/12) malam.
Selama berkunjung ke berbagai lokasi, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku bahwa Indonesia memiliki potensi dan fenomena luar biasa dengan segala kekayaannya.
Menurut dia, sumber daya alam (SDA) beserta sumber daya manusia (SDM) yang ada di Tanah Air sangat melimpah dan berkualitas, sehingga membuatnya semakin yakin mampu menggerakkan perekonomian menjadi lebih baik.
"Sangat luar biasa potensi SDA dan SDM-nya. Tanahnya subur dan nelayannya bisa diandalkan. Tapi, saya melihat kemandirian pangan belum bisa dihadirkan. Itulah yang akan kami benahi dan fokus pembenahan ekonomi," ucapnya.
Pada saat yang sama, Sandiaga Uno juga memaparkan sejumlah program dalam rangka perbaikan ekonomi, sekaligus memberi kesempatan kepada sejumlah pelaku usaha yang mayoritas ibu-ibu untuk memberikan masukan.
"Saya semakin optimistis 134 hari lagi atau 17 April 2019 akan ada perubahan. Yakinlah dan fokus bahwa ketahanan pangan ke depan mampu membawa Indonesia menjadi negara yang adil, makmur dan diridhoi Allah SWT," katanya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Surabaya Reny Widya Lestari menyampaikan komitmennya untuk mengajak ibu-ibu membela serta membeli produk dalam negeri.
"Saat ini sekitar 60% UKM dikelola ibu-ibu, sehingga ekonomi bangsa ini juga tergantung dari kaum ibu. Stop membeli barang impor dan mari memproduksi barang sendiri," kata pengusaha wanita yang juga caleg DPRD Kota Surabaya asal PAN dapil III tersebut.
Ketua Relawan Sahabat Prabowo Sandi Jatim Fauzi Mahendra yang juga hadir pada kesempatan itu mengatakan, relawannya bergerak untuk menghimpun sejuta suara pemuda melalui gerakan edukasi kewirausahaan.
"Kami sudah siapkan pemuda-pemuda yang akan menjadi pelaku dunia usaha, sekaligus bergerak sebagai upaya memenangkan Prabowo-Sandiaga menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024," katanya.
Pemilihan Presiden yang digelar 17 April 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin untuk nomor urut 01 dan nomor urut 02 adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sandi kutuk kasus Papua
Sementara itu, Sandiaga mengutuk pembantaian 31 orang pekerja proyek pembangunan jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, oleh kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB).
"Prabowo-Sandiaga mengutuk tindakan kekerasan di Papua, apalagi pada kegiatan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Ia mengaku sangat prihatin terhadap pembantaian terhadap puluhan orang pekerja tersebut, dan berharap pemerintah menindak tegas para pelaku, serta menangani kasusnya hingga tuntas.
"Aparat harus mencari siapa di balik kasus ini. Lalu, pelakunya dibawa ke meja hukum sebab tindakan mereka itu sangat tidak bisa dibenarkan," ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 31 orang tewas dibantai KKB di lokasi proyek jalan Trans Papua yang diduga terjadi pada Sabtu (1/12) dan Minggu (2/12).
Mereka dibunuh saat membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga.
Akibat kejadian tersebut, proyek Trans Papua yang dikerjakan sejak akhir 2016 dan ditargetkan selesai 2019 itu dihentikan untuk sementara waktu.
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mengecek kondisi terakhir di kabupaten Nduga, Papua, setelah terjadinya penembakan itu.
"Kejadiannya terjadi di kabupaten Nduga. Dulu memang warnanya merah. Saya dulu pernah ke sana. Saya perintahkan tadi pagi ke Panglima (TNI) dan Kapolri untuk dilihat dulu, karena (informasi) ini masih simpang siur," kata Presiden saat membuka acara Hari Antikorupsi Sedunia 2018 di Jakarta.