Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membeberkan hasil survei terkait fenomena otoritarianisme di tengah masyarakat dan calon presiden (capres) pilihan mereka. Indikator otoritarianisme yang digunakan dalam studi ini adalah sikap publik pada ide tentara aktif sebaiknya memimpin pemerintahan Indonesia.
Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan, pendukung otoritarianisme yang memilih Prabowo Subianto 48%, yang memilih Ganjar Pranowo 30% dan Anies Baswedan 22%. Diketahui pula, ada 40,6% yang menyatakan setuju atau sangat setuju terhadap pernyataan ini, sementara yang tidak atau sangat tidak setuju sebesar 59,4%.
“Dari 40,6% yang setuju dengan gagasan tentara aktif sebaiknya memimpin pemerintahan, 48% di antaranya memilih Prabowo Subianto,” kata Saiful dalam keterangan, Kamis (17/8).
Saiful mengungkapkan, mereka yang setuju dengan pemerintahan tentara aktif hanya 30% saja memilih Ganjar sebagai capres mereka. Untuk memilih Anies Baswedan pun hanya 22%.
Sementara dari 59% yang tidak setuju kepemimpinan tentara aktif, masih membuat Prabowo mendapatkan rating tinggi dengan 35%. Ganjar dengan 39%, dan 26% untuk Anies.
Saiful menjelaskan, ada asosiasi yang signifikan secara statistik antara mereka yang mendukung gagasan kepemimpinan tentara aktif dan Prabowo Subianto. Mereka yang setuju gagasan tersebut cenderung memilih Prabowo.
“Di satu sisi ada kecenderungan sikap otoritarian yang menguat di tengah masyarakat dalam empat tahun terakhir, dan sisi lain adalah Prabowo yang melakukan kampanye untuk kembali maju sebagai presiden di Pemilu 2024,” ujarnya.
Sebaliknya, warga yang menolak gagasan kepemimpinan tentara aktif cenderung memilih Ganjar. Saiful menjelaskan bahwa walaupun Prabowo bukan lagi tentara aktif, namun di mata pemilih, dia terasosiasi dengan kepemimpinan tentara.
“Di tingkat pemilih, masyarakat semakin memberi dukungan atau memberi ruang terhadap kepemimpinan tentara, di sisi lain, ada calon yang berlatar belakang tentara yang melakukan sosialisasi untuk menjadi Calon Presiden 2024,” jelas Saiful.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1041 atau 86%. Sebanyak 1041 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Dalam survei terakhir waktu wawancara lapangan 16-23 Juli 2023.