close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, ketika tengah berkampanye. Antara Foto
icon caption
Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, ketika tengah berkampanye. Antara Foto
Pemilu
Senin, 01 April 2019 19:40

Soal instruksi dukungan ke Jokowi, Kapolsek Pasirwangi ngaku emosi

AKP Sulman Aziz mengaku merasa emosi karena dimutasi ke bagian Kanit Seksi Pelanggaran Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar.
swipe

Mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz, mengaku sedang emosi ketika menyebut Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna, memberikan instruksi kepada kapolsek-kapolsek yang ada di Cianjur, Jawa Barat, untuk menggalang dukungan kepada paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Karena itu, Sulman Aziz merasa perlu mendatangi Polda Jawa Barat untuk mengklarifikasi atasucapannya itu. 

“Sulman telah menyatakan hal itu sebagai sebuah kesalahan. Tadi sudah prescon di sini (Polda Jabar) dan yang bersangkutan menyatakan sudah melakukan kesalahan karena menyebut Polri tidak netral dalam Pilpres 2019,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, melalui sambungan telepon pada Senin, (1/4).

Dalam konferensi persnya, AKP Sulman mengakui ketika itu dirinya merasa emosi karena dimutasi ke bagian Kanit Seksi Pelanggaran dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat. AKP Sulman menduga mutasi tersebut disebabkan karena foto dirinya yang beredar bersama salah seorang tokoh agama.

Lebih lanjut, kata Sulman, dirinya juga mengatakan di wilayah Garut terdapat intruksi pemetaan kekuatan dukungan terhadap kedua paslon. Kendati demikian, ia menjelaskan hal itu dilakukan bukan untuk memenangkan salah satu paslon. 

“Yang bersangkutan juga telah mengklarifikasi pendataan digunakan untuk mengantisipasi keamanan di wilayah tersebut agar bisa diantisipasi apa yang kemungkinan terjadi dan dapat mempersiapkan kekuatan yang harus disiapkan,” ucap Trunoyudo.

Dengan demikian, Trunoyudo mengatakan isu keberpihakan Polri terhadap salah satu paslon tidaklah benar. Ia pun memastikan netralitas Polri sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, yang dalam surat telegram rahasianya menginstruksikan setiap anggota Polri untuk netral dalam Pemilu 2019.

Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan kasus mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz akan ditangani Polda Jabar. 

"Nanti Polda Jabar (menjelaskan). Semuanya satu narasi dari sana," kata Dedi.

Sebelumnya Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz mengaku diperintahkan oleh Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di wilayahnya. Sulman mengatakan, perintah tersebut tak hanya ditujukan untuk dirinya, tetapi juga berlaku untuk kapolsek-kapolsek lain yang ada di wilayah Garut.

Menurut Sulman, seluruh kapolsek di wilayah Garut pernah dikumpulkan dalam rapat dan diarahkan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Dalam rapat tersebut, para kapolsek juga diminta mendata jumlah dukungan masyarakat terhadap capres 01 dan 02 di wilayah mereka masing-masing. Mereka pun diancam bakal dicopot dari jabatannya bila capres-cawapres nomor urut 01 itu kalah di wilayah mereka.

Sekarang Sulman sudah dimutasi ke Polda Jabar bagian penanganan pelanggaran. Sulman menduga mutasinya disebabkan ia pernah berfoto dengan tokoh pemenangan paslon 02. Sulman sendiri membantah berpihak ke paslon nomor urut 02.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan